Podiumnews.com / Aktual / Ekonomi

Pemerintah Siapkan Rp7 Triliun untuk Bantuan Pangan Dua Bulan ke Depan

Oleh Nyoman Sukadana • 01 Oktober 2025 • 06:35:00 WITA

Pemerintah Siapkan Rp7 Triliun untuk Bantuan Pangan Dua Bulan ke Depan
Ilustrasi penyaluran bantuan pangan di balai desa, menggambarkan komitmen pemerintah menjaga daya beli dan ketahanan pangan masyarakat kecil. (podiumnews)

JAKARTA, PODIUMNEWS.com - Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp7 triliun untuk program bantuan pangan yang akan disalurkan selama dua bulan ke depan, yakni Oktober dan November 2025.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, bantuan ini menjadi bagian dari Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5 yang diluncurkan Pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

“Pemerintah akan melanjutkan bantuan pangan selama dua bulan ke depan dengan penyaluran 10 kilogram beras pada bulan Oktober dan November, dengan anggaran yang disiapkan sebesar Rp7 triliun,” kata Airlangga di Jakarta, Senin (29/9/2025).

Ia menambahkan, Pemerintah akan melakukan evaluasi pada bulan Desember untuk mengukur efektivitas dan keberlanjutan program bantuan tersebut.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa stimulus ekonomi 2025 diarahkan untuk mempercepat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang ditargetkan mencapai 5,2 persen.

“PDB tumbuh lebih cepat, tax-nya lebih cepat juga, jadi dampaknya ke defisit cenderung netral to positif,” ujar Purbaya.

Bantuan pangan ini merupakan bagian dari 17 paket kebijakan ekonomi yang diterapkan sepanjang 2025 dan 2026, dengan tujuan meringankan beban pengeluaran rumah tangga miskin dan rentan, memperkuat ketahanan pangan keluarga, serta mendukung pengendalian inflasi nasional.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan bahwa seluruh bantuan pangan beras yang disalurkan melalui Perum Bulog dalam kondisi layak konsumsi.

“Prinsipnya, semua bantuan pangan yang ditugaskan ke Bulog harus sampai ke masyarakat dalam kondisi bagus. Meski ada sebagian yang perlu direproses atau dikontrol kualitasnya, hasil akhirnya tetap harus layak,” kata Arief.

Arief menegaskan, Bulog secara berkala melakukan perawatan stok seperti fumigasi, pembersihan dengan blower, dan reprocessing agar beras tetap memenuhi standar kualitas sebelum disalurkan ke masyarakat.

(riki/sukadana)