Podiumnews.com / Aktual / Ekonomi

96 Persen Pelaku Pariwisata adalah UMKM, Pemerintah Perkuat Dukungan

Oleh Nyoman Sukadana • 18 November 2025 • 18:30:00 WITA

96 Persen Pelaku Pariwisata adalah UMKM, Pemerintah Perkuat Dukungan
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana saat rapat kerja bersama Komisi VII di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (17/11/2025). (foto/Kemenpar)

JAKARTA, PODIUMNEWS.com - Kementerian Pariwisata menegaskan komitmennya memperkuat UMKM dan pelaku ekonomi kreatif sebagai bagian dari rantai nilai pariwisata nasional. Kebijakan ini didasarkan pada fakta bahwa 96,3 persen dari 2,55 juta pelaku usaha pariwisata di Indonesia adalah UMKM, sehingga diperlukan dukungan konkret dan terstruktur untuk menjaga keberlanjutan sektor pariwisata.

“Sebagian besar pelaku usaha pariwisata adalah UMKM. Mereka mencakup hotel, restoran, biro perjalanan, kafe, penyedia jasa atraksi wisata, hingga pelaku ekonomi kreatif. Karena itu, penguatan UMKM bukan hanya pilihan, tetapi kebutuhan strategis,” kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta, Senin (17/11/2025).

Widiyanti menjelaskan, Kementerian Pariwisata pada tahun anggaran 2026 akan memperkuat kurasi produk wisata, termasuk produk UMKM dan ekonomi kreatif yang menjadi bagian dari pengalaman wisata di berbagai destinasi. Program Wonderful Indonesia Gourmet (WIG), Wonderful Indonesia Wellness (WIW), serta pendampingan usaha akan diperluas agar pelaku UMKM dapat bersaing dan memiliki keterhubungan dengan karakter destinasi.

Ia menekankan bahwa penguatan kapasitas sumber daya manusia menjadi bagian penting dalam strategi ini. Pelatihan berbasis kompetensi akan diperluas untuk memastikan tenaga kerja pariwisata memiliki keterampilan yang relevan dengan standar pelayanan wisata modern.

“Produk bisa dijual, tetapi layanan wisata harus dirasakan. SDM pariwisata harus memahami kualitas, storytelling, dan karakter produk lokal,” ujarnya.

Kementerian Pariwisata juga sedang menyusun pola perjalanan baru yang mencakup cultural heritage, pariwisata ramah Muslim, dan marine tourism. Dalam pola perjalanan ini, UMKM dan pelaku ekonomi kreatif akan dilibatkan sebagai penyedia produk, pengalaman, dan narasi lokal yang menjadi daya tarik wisatawan.

“Storytelling adalah kekuatan utama dalam pariwisata modern. Storytelling menentukan bagaimana wisatawan merasakan, bukan hanya melihat,” tegasnya.

Program lintas kementerian bertajuk S’RASA juga akan diperkuat untuk memperluas keberadaan kuliner dan produk lokal Indonesia di luar negeri sebagai bagian dari diplomasi ekonomi dan budaya. Menurut Menteri Widiyanti, diplomasi kuliner melalui UMKM memiliki dampak strategis dalam membangun koneksi emosional wisatawan mancanegara terhadap Indonesia.

Menanggapi pemaparan tersebut, Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, meminta Kementerian Pariwisata menyusun skema program yang lebih detail dengan fokus kuat pada penguatan UMKM dan pelaku ekonomi kreatif daerah. Ia juga menekankan pentingnya pengembangan wisata berbasis komoditas lokal yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

“Kami mendorong agar potensi kopi, kerajinan, dan produk lokal lainnya menjadi bagian dari narasi utama pengembangan destinasi. Ini penting untuk memperkuat ekonomi pariwisata nasional,” ujarnya.

Rapat kerja ini turut dihadiri Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Enik Ernawati, Sesmenpar Bayu Aji, serta pejabat eselon I dan II Kementerian Pariwisata.

(riki/sukadana)