Podiumnews.com / Kolom / Opini

Belajar di Masa Pandemi? Jangan Lupakan Tri Pusat Pendidikan

Oleh Podiumnews • 10 Mei 2021 • 21:43:34 WITA

Belajar di Masa Pandemi? Jangan Lupakan Tri Pusat Pendidikan
Yayuk Hidayah, Pengamat Pendidikan. (Foto: Istimewa)

MASIH berada dalam situasi pandemi Covid-19, seluruh perhatian umat di seluruh dunia saat ini mengarah pada berbagai persoalan dari situasi pandemi Covid-19. Dalam situasi ini, bidang pendidikan tentu saja tidak luput dari dampak situasi pandemi Covid-19, bukan hanya dalam lingkup nasioal, persoalan pendidikan dalam situasi pandemi Covid-19 juga menjadi persoalan mayarakat dunia dimana pada masa ini kita di hadapkan dengan situasi yang jauh dari zona nyaman sebelum situasi pandemi Covid-19.

Pada lingkup nasional, diberlakukannya instruksi belajar dari rumah menimbulkan reaksi yang beragam dari  berbagai pihak. Tidak dapat dipungkiri berbagai persoalan muncul dari belajar dari instruksi ini. Persoalan muncul dari kuota internet, keterbatasan sinyal, tidak punya gawai hingga persoalan efektivitas pola pembelajaran. Berkaitan dengan situasi ini, Zhao, Y. (2020) dalam artikelnya Tofu Is Not Cheese: Rethinking Education Amid the COVID-19 Pandemic memberikan pertanya mengenai model pendidikan online, yakni “Jika pendidikan online berfungsi dalam satu domain tetapi menyebabkan kerugian pada domain lain, misalnya motivasi untuk belajar atau perkembangan sosial-emosional, apakah itu berhasil?”

Pendekatan pola pembelajaran di masa pendemi ini memang dapat dikatakan baru untuk peserta didik, termasuk juga untuk orang tua. Dalam situasi pembelajaran dari rumah, peran serta dan Kerjasama orang tua sangat penting guna menunjang kesuksesan belajar dari rumah. Berkaitan dengan pembelajaran dalam situasi pandemi Covid-19, dalam Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid -19 tersirat bahwa dalam aktivitas pembelajaran dari rumah situasi dan kondisi dapat disesusaikan dengan kebutuhan masing-masing dengan menekankan pada akses fasilitas belajar di rumah.  

Konsep belajar dari rumah mengarahan  pada pemahaman bahwa hasil belajar memang tidak hanya sekedar hasil akademik pada angka. Namun aspek keterampilan juga turut serta menjadi bagian yang penting. Secara sederhana dalam konsep belajar dari rumah membawa pada kolaborasi antara material belajar dan kerjasama dari pihak orang tua peserta didik. Bisa jadi hal ini menjadi tantangan dalam dunia pendidikan , namun interaksi dalam model belajar dari rumah telah membawa kita pada pengaturan pembelajaran yang lebih dalam dan luas mengenai maka dan hakikat proses belajar itu sendiri.

Tri Pusat Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Masa belajar  dalam situasi pandemi Covid-19 memang membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Nasutio S (2011) menyampaikan bahwa pendidikan ialah meliputi pengajaran keahlian dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat. Menghadapi situasi ini maka jangan lupakan kita punya tri pusat pendidikan Ki Hajar Dewantara  yang  nampaknya dapat  relevan dengan situasi pembelajaran selama pandemi Covid-19.

Disebutka bahwa tri pusat pendidikan Ki Hajar Dewantara terdiri dari pendidikan keluarga, sekolah/perguran dan lingkungan atau pemuda sebagaimana dijelaskan oleh Fudyartanta (1990). Pada tri pusat pendidikan Ki Hajar Dewantara, nampak jelas bahwa dalam proses pendidikan terdapat upaya berkesinambungan serta lingkungan  dapat membantu proses pendidikan.

Pendidikan keluarga dalam tri pusat pendidikan Ki Hajar Dewantara merupakan bagian pendidikan pertama bagi peserta didik, dimana pada lingkungan keluarga anak diajarkan mengenai nilai-nilai kehidupan serta mendapat bimbingan dari lingkungan keluarga. Pada bagian pendidikan lingkungan keluarga, jika dikaitkan dengan konsep pembelajaran selama masa pandemi maka keluarga mempunyai peran penting dan fungsi edukatif yang tinggi pada seperta didik. Hal tersebut terkonfirmasi sebagaimana ada dalam  Center for Child Well-Being (2010) bahwa bahwa peran serta pendidikan orang tua memberikan peluang untuk peningkatan keberhasilan pada moral, sikap, dan prestasi akademik siswa.

Pendidikan  di sekolah/perguruan ialah konsep pendidikan formal yang menempatkan siswa pada lingkungan belajar yang terencana, tertur dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini Adnan & Smith (2001) menyampaikan bahwa pendidikan formal akan selalu mencerminkan sosial-budaya yang lebih luas. Maka dari itu, jika kita perhatikan lebih jauh konsep pendidikan  di sekolah/perguruan adalah pendidikan yang disengaja dengan tujuan tertentu.

Pendidikan di lingkungan masyarakat atau pemuda  ialah konsep pendidikan diluar pendidikan formal, dimana pada lingkungan ini siswa dapat mendapat pengetahuannya dari lingkungan masyarakat. Saepudin & Mulyono (2019) menyatakn bahwa “pendidikan masyarakat memahami bahwa koreksi terhadap pendekatan masa lalu yang perlu disesuaikan di tengah-tengah perubahan berkelanjutan di masyarakat, sehingga diperlukan studi baru yang lebih sesuai dengan tantangan dan kebutuhan masyarakat dan pengetahuan baru”. Oleh karena itu, sebagai wahan edukatif, lingkungan masyarakat menyajika berbagai “sajian”pembelajaran yang dapat di tangkap oleh siswa melalui interaksinya dalam lingkungan masyarakat.

Menghadapi “new normal” tentu saja aspek pendidikan perlu menyiapkan skenario pembelajaran yang terus mendorong aktivitas pembelajaran dari rumah. Artinya,  dengan selain mematuhui protokol kesehatan yang telah ditetapkan, melalui tatanan belajar dari rumah kita diajak kembali untuk tidak melupakan Tri Pusat pendidikan Ki Hajar Dewantara selama belajar dari rumah pada dalam situasi pandemi Covid-19.  

Jangan lupa, kita punya Tri Pusat pendidikan. Semoga pandemi ini cepat berlalu.

 

Oleh: Yayuk Hidayah, Pengamat Pendidikan

(RIS/PDN)