Search

Home / Muda / Tren

Pemasaran Alat Cium Jarak Jauh Perlu Perhatikan Usia

Editor   |    04 April 2023    |   20:49:00 WITA

Pemasaran Alat Cium Jarak Jauh Perlu Perhatikan Usia
Ilustrasi- Penemu Tiongkok terinspirasi menciptakan perangkat cium jarak jauh berkat situasi asmaranya saat masih berkuliah (pexels/rodnae productions)

CHINA baru saja meluncurkan inovasi terbarunya, yakni sebuah alat cium jarak jauh. Aplikasi itu untuk membantu pasangan yang berjauhan agar bisa merasa lebih dekat secara emosional. Namun, tidak sedikit pula netizen yang menganggap alat tersebut vulgar.

Dikutip dari situs Unair pada Selasa (4/4/2023), menurut Dosen Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga  (FTMM Unair)  Shofa Aulia Aldhama ST MT perlu menjadi perhatian apabila alat itu beredar di Indonesia.

“Agar produk ini tidak salah sasaran untuk calon pengguna yang belum cukup usia. Maka target market yang spesifik juga harus diperhatikan, misalnya syarat usia lebih dari 21 tahun dll itu perlu,” kata Shofa, Senin (3/4/2023)

Ia juga mengatakan bahwa alat tersebut sebetulnya sudah ada sebelum di China viral,  namanya ‘kissinger’.  Konsep kerjanya sama, tetapi yang di China ini lebih advance dari segi sensor yang meliputi sentuhan, suara, aroma, gerakan bibir dan sebagainya.

Berkaitan dengan cara kerja, Shofa menyampaikan secara teknis cukup sederhana. Pasalnya melalui bantuan sensor yang terdapat pada desain mockup bibir, bisa terintegrasi dengan smartphone. Kemudian bisa menjalankan fungsinya dalam memainkan kognitif manusia.

“Semakin banyak stimulus saat menggunakannya, maka experience-pun akan terasa semakin “nyata”, sehingga otak manusia mempersepsikan seakan-akan sedang berciuman dengan pasangannya secara langsung,’’ jelas dosen yang ahli dalam bidang human factors and ergonomics itu.

Meminimalisir Dampak Ergonomics Alat Cium Jarak Jauh

Bagi Shofa, dalam pengembangannya, perlu juga memperhatikan dari segi ergonomics. Pertama pemilihan material yang sesuai dengan tekstur kulit bibir. Kedua, memilih material yang aman dan mudah dibersihkan secara berkala. Sebab terdapat komponen sensor dan listrik yang mungkin rentan terhadap air.

Selanjutnya, dosen yang hobi naik gunung itu mengungkap dampak negatif dari penggunaan alat ciuman jarak jauh secara berlebihan. Hal tersebut akan mengurangi sensasi saat aktivitas berciuman yang nyata, sebab yang terekam di otak pengguna hanya alat.

Perhatikan Hal Berikut

Selain itu, hal ini juga bisa berdampak positif bagi pasangan yang sedang menjalani hubungan jarak jauh. Lantaran bisa membantu menjaga keharmonisan hubungannya. Namun, ia kembali menegaskan produk yang seharga 1,2 juta (Red: alat ciuman jarak jauh) ini bersifat privasi.

“Oleh karena itu, bagi calon pengguna atau pembeli harus bijak dalam menggunakannya sesuaikan dengan koridornya, yakni tidak mengumbarnya di tempat umum maupun mengunggahnya di tempat umum. Serta memperhatikan syarat usia yang sesuai agar produk ini tidak oknum yang menyalahgunakan,” kata dosen FTMM Unair itu. (dev/sut)


Baca juga: ChatGPT Bisa Gantikan Peran Google? Begini Penjelasan Dosen Unair