DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Fakultas Hukum Universitas Ngurah Rai (FH UNR) melepas sebanyak 118 calon sarjana dari Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum, pada Yudisium ke-43, Jumat (13/9/2024), bertempat di Auditorium UNR. Dengan demikian, total sarjana hukum yang dilahirkan dari ‘rahim’ FH UNR sebanyak 3. 594. Dekan FH UNR Dr IWP Sucana Aryana SH dalam sambutannya menyebut, ribuan alumninya tersebut telah berkontribusi nyata mengisi kemerdekaan dengan menduduki posisi-posisi strategis di berbagai institusi tempatnya mengabdi. Mereka berprofesi sebagai aparat penegak hukum, pegawai pemerintahan, sektor swasta, legislator, pendidik hingga wirausaha. Baik lulusan baru dan lama, dekan berpesan agar alumninya turut menyukseskan visi besar pemerintah menuju Indonesia Emas 2045. Kuncinya, lanjut Sucana Aryana, sarjana hukum jebolan FH UNR mesti mampu beradaptasi, bersaing secara global dengan tetap berpijak pada kearifan lokal; Tri Hita Karana untuk menjadi lulusan FH UNR yang unggul, adaptif dan progresif. “Proses Tri Dharma Perguruan Tinggi sudah kami sesuaikan agar terintegrasi dengan kebijakan pendidikan yang berorientasi global serta falsafah hidup masyarakat, khususnya Bali yakni Tri Hita Karana yang menjadi spritit Tri Dharma Perguruan Tinggi,” kata Sucana Aryana, didampingi Wakil Dekan Dr Cokorda Gede Swetasoma SH dan Kaprodi Ilmu Hukum Dr I Made Artana SH. Pesan mendalam terkait integritas sangat ditekankan oleh dekan. Sebab, dia memandang, tidak ada nilai yang lebih tinggi dalam masyarakat selain integritas, sesuai dengan pernyataan advokat sekaligus politisi Amerika Serikat, Arlen Spectre. Integritas, menurutnya, merupakan keberanian membela hal yang diyakini benar. Sejalan dengan dharma hukum, kebenaran dan keadilan, sebagai seorang intelektual bidang hukum, hendaknya lulusan FH UNR mampu mengaplikasikan keilmuannya di tengah masyarakat sesuai profesi masing-masing dilandasi integritas. “Ada pepatah mengatakan, suatu hal yang baik untuk menjadi besar, namun suatu hal yang amat besar untuk menjadi orang yang baik,” pesannya. Dari segi kompetensi lulusan tahun ini, pihaknya mengaku sangat optimis bisa berbicara banyak di pasar kerja. Salah satu indikatornya dilihat dari Indeks Prestasi Komulatif (IPK). Sebesar 90 persen mengantongi rata-rata IPK 3,44 dengan masa studi kurang dari empat tahun. Sementara lulusan tertinggi mencatat IPK 3,92. “Lulusan kami ini hampir semua telah terserap di dunia kerja. Dengan mengantongi ijazah sarjana apalagi telah terakreditasi unggul, mereka bisa lebih maju lagi dalam memilih karir,” kata dia. Sedangkan soal kualitas tenaga pendidik, Sucana Aryana mengklaim 70 persen dosen FH UNR telah berkualifikasi doktor atau S3. Dan, dipastikan beberapa lagi akan menyusul. Presentase 70 persen dosen doktor dalam satu prodi/fakultas merupakan keistimewaan tersendiri yang dimiliki FH UNR. Pada kesempatan yang sama, Rektor UNR Prof Ni Putu Tirka Widanti mengucapkan selamat dan sukes kepada yudisawan-yudisiawati. Tak lupa rektor berpesan agar mereka bisa mengimplementasikan ilmu di tengah masyarakat serta menjaga nama baik almamater. Rektor mendorong agar para sarjana hukum itu, melanjutkan ke jenjang magister atau S2 Ilmu Hukum untuk meningkatkan kompetensi diri, sebagai persiapan menghadapi persaingan yang semakin kompetitif. UNR pun telah menyediakan Magister Hukum pada Program Pascasarjana. Tirka Widanti berpandangan, tema yang diusung, yakni “Mewujudkan Lulusan Fakultas Hukum Universitas Ngurah Rai Yang Unggul, Adaptif, dan Progresif Untuk Menyongsong Indonesia Emas 2045” sangat relavan dengan situasi kekinian. “Tema ini mencerminkan harapan besar bagi lulusan Fakultas Hukum Universitas Ngurah Rai, yang diharapkan unggul dalam keilmuan hukum dan juga mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan bersikap progresif dalam menghadapi tantangan masa depan,” jelas rektor. Sebagai lulusan hukum, lanjut rektor, dituntut untuk memiliki kemampuan analitis yang kuat, integritas yang tinggi, serta fleksibilitas dalam menghadapi perkembangan hukum dan dinamika masyarakat. Dengan bekal ilmu hukum yang telah diperoleh, diharapkan mampu mengawal perkembangan hukum di Indonesia secara profesional, adaptif, dan inovatif, serta turut menjadi bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045. “Kami percaya bahwa dengan semangat juang, kemampuan adaptasi, dan sikap progresif, 118 lulusan ini akan mampu menghadapi setiap tantangan yang ada, dan menjadi agen perubahan yang membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah,” pungkas Tirka Widanti. (adi/suteja)