DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Bareskrim Polri menggerebek Villa dijadikan Laboratorium Rahasia (Clandestine Laboratory) di wilayah Ungasan, Uluwatu, Bali. Dalam penggerebekan itu, tim Bareskrim menangkap 4 orang kaki tangan jaringan narkoba yakni Denny Akbar Hidayat (28), MR (30), RR (25), dan N (27). Menurut Kabareskrim Polri Komjen Pol. Drs. Wahyu Widada, M.Phil., didampingi Tim Dittipidnarkoba, Wakapolda Bali Brigjen Pol Komang Sandi Arsana S.I.K., M.H., dan Kabid Humas Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan S.I.K., M.H., pengungkapan ini dilakukan oleh Mabes Polri melalui Subdit 3 Dit Tindak Pidana Narkoba Bareskrim di sebuah Vila di Jalan Cempaka Gading, Ungasan, Uluwatu, pada Senin (18/11/2024) sekitar pukul 17.00 Wita. Pengungkapan Clandestine ini berdasarkan hasil pengembangan di Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Bulan September 2024. Di mana, Bareskrim mengamankan barang bukti 25 kilogram hasish. "Dari hasil pengembangan diketahui barang bukti jenis hasish sebanyak 25 kilogram tersebut diproduksi dari Bali," bebernya. Berdasarkan hasil penyelidikan diketahui bahwa lokasi Clandestine Lab hasish di wilayah Bali, selalu berpindah-pindah tempat. Awalnya terdeteksi di Jalan Gatot Subroto, Denpasar, kemudian berpindah ke daerah Padangsambian, Denpasar. Lokasi terakhir di sebuah villa di Jalan Raya Uluwatu, Jimbaran, Bali. Pihak kepolisian juga memperoleh data pendukung yakni pengiriman mesin cetak H5, eva pub hashish dan pods system serta beberapa prekursor atau bahan kimia serta alat-alat laboratorium lainnya yang sebagian besar didatangkan dari china. Dikirim dari luar negeri melalui cargo Bandara Internasional Soekarno Hatta dan sebagian lainya dari dalam negeri. "Dari analisis terhadap alat-alat produksi dan bahan baku pembuatan hasish tersebut diperkirakan fasilitas ini mampu memproduksi dalam jumlah besar," ujarnya. Dalam penggeledahan di Villa tersebut, penyidik menemukan barang bukti narkotika dan prekursor narkotika. Yakni bahan yang sudah jadi 18 kg hashish padat kemasan silver sebanyak 180 pcs (batang). Kedua, 12,9 kg hasish padat kemasan emas sebanyak 253 pcs (batang). Ketiga, 35.710 butir pil happy five yang sudah jadi. Keempat, 765 buah cartridge berisi hasish cair dan 6000 buah cartridge kosong. Sementara bahan belum jadi, yakni 270 kg bahan baku hashish bubuk (bila dijadikan hasish pada sebanyak 2700 batang). 107 kg bahan baku happy five (bila dijadikan pil sebanyak 3.210.000 butir dibutuhkan 0,3 gram untuk jadi 1 butir). 12 liter minyak ganja (bila dijadikan catridge sebanyak 6000 buah). 7 kg bubuk ganja (digunakan sebagai campuran pembuatan hasish) batang ganja kering kurang lebih 10 kg (digunakan sebagai campuran pembuatan hasish). Sementara, 4 tersangka yang diamankan adalah warga Indonesia, yakni MR, RR, N, dan DA. Mereka memiliki peran sebagai peracik dan pengemas. "Dari hasil pemeriksaan terhadap para tersangka bahwa jaringan ini dikendalikan oleh seseorang dengan inisial DOM yang merupakan WNI (saat ini DPO)," tegasnya. Rencananya, dari hasil produksi narkotika dan psikotropika ini akan diedarkan secara massive untuk perayaan tahun baru 2025 di wilayah Bali dan pulau Jawa, serta sebagian akan dikirim keluar negeri. "Rencananya juga, hasish dan psikotropika ini akan diedarkan di Cafe Puff Uluwatu, Jimbaran, Badung," terang Komjen Pol Wahyu Widada. Setiap memproduksi, hasish para tersangka ini mengekstrak kandungan THC dalam ganja dalam perbandingan setiap 1000 gram ganja yang di ekstrak menjadi 200 gram hasish. "Pengungkapan clandestine lab hasish ini merupakan yang pertama di Indonesia, sebanyak 1.200.000 jiwa terselamatkan dari hasil pengungkapan jaringan narkoba tersebut," pungkasnya. (pdn/dev)
Baca juga:
Paksa Pacar Aborsi, Pengusaha Toko Emas Dilaporkan ke Polisi