SPBE Cuek, Konsumen Jadi Korban
KEAMANAN konsumen adalah hak yang tak bisa ditawar. Namun, fakta yang ditemukan dalam sidak Tim Pengawasan Terpadu Disperindag Provinsi Bali dan Pertamina di Badung sungguh memprihatinkan. SPBE Putra Bali Dwipa, satu-satunya SPBE di Badung, kedapatan lalai dalam mengecek kelengkapan tabung gas LPG 3 kg sebelum didistribusikan.
Temuan tabung gas tanpa cap seal dan rubber clamp adalah bukti nyata betapa standar operasional prosedur (SOP) diabaikan. Padahal, kedua komponen tersebut sangat vital dalam menjamin keamanan konsumen. Kelalaian ini bukan hanya merugikan, tetapi juga membahayakan nyawa.
Curahan hati pemilik pangkalan, seperti I Wayan Puspawan, menjadi bukti betapa buruknya kondisi di lapangan. Dari 100 tabung, hanya 15 yang lengkap. Ini bukan sekadar angka, tetapi cerminan dari ketidakpedulian SPBE terhadap keselamatan konsumen.
Kami mengapresiasi langkah cepat Tim Pengawasan Terpadu dan Pertamina dalam melakukan sidak. Namun, tindakan ini tidak boleh berhenti di sini. SPBE Putra Bali Dwipa harus bertanggung jawab penuh atas kelalaian ini. Sanksi tegas harus diberikan agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Pemerintah dan Pertamina juga harus meningkatkan pengawasan secara berkala. Sidak tidak boleh hanya menjadi kegiatan insidental, tetapi harus menjadi bagian dari sistem pengawasan yang berkelanjutan. Selain itu, edukasi kepada konsumen tentang pentingnya tabung gas yang lengkap dan aman juga perlu digencarkan.
Keamanan konsumen adalah prioritas utama. Jangan biarkan kelalaian segelintir pihak merenggut nyawa orang lain. SPBE harus berbenah, pemerintah harus bertindak tegas, dan konsumen harus cerdas. (*)
