Podiumnews.com / Kolom / Opini

Suara Maya, Sepi Nyata: Pemuda Bali dan Politik

Oleh Podiumnews • 01 April 2025 • 19:57:00 WITA

Suara Maya, Sepi Nyata: Pemuda Bali dan Politik
I Dewa Gede Fathur Try Githa (Foto: Dok Pribadi)

PULAU Dewata, di mana irama gamelan berpadu dengan deru mesin digital, tumbuhlah generasi muda Bali, Generasi Z, yang aktif menyuarakan aspirasi mereka di dunia maya. 

Mereka lantang berbicara tentang isu lingkungan, pariwisata berkelanjutan, dan pelestarian budaya, seakan dunia digital adalah panggung tak terbatas bagi idealisme mereka. Namun, ironi mencuat ketika realitas politik menuntut partisipasi nyata.

Data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali, bagaikan cermin yang memantulkan kenyataan pahit, memperlihatkan jurang yang menganga antara semangat aktivisme digital dan partisipasi politik riil. 

Meskipun Generasi Z mendominasi jumlah pemilih pemula, partisipasi mereka dalam pemilihan umum masih jauh dari kata menggembirakan.

Kesenjangan ini menghadirkan pertanyaan mendasar: Mengapa suara-suara yang begitu nyaring di dunia maya, justru terdengar begitu lirih di bilik suara? Apakah ketidakpercayaan terhadap sistem politik yang dianggap korup dan elitis menjadi penghalang? 

Ataukah minimnya edukasi politik membuat mereka merasa asing di arena yang rumit ini? Atau, mungkin, mereka merasa bahwa energi mereka lebih berharga jika diabdikan untuk aksi-aksi yang lebih konkret dan langsung berdampak?

Apapun alasannya, jurang pemisah ini mengancam untuk mereduksi potensi generasi muda Bali sebagai agen perubahan. 

Padahal, dengan semangat dan idealisme mereka, mereka mampu menjadi kekuatan pendorong yang signifikan dalam pembangunan daerah.

Oleh karena itu, dibutuhkan upaya kolektif untuk membangun jembatan antara dunia maya dan dunia nyata. 

Kita perlu menciptakan ruang dialog yang inklusif, di mana generasi muda dapat belajar tentang politik, menyuarakan pendapat, dan terlibat dalam proses pengambilan keputusan. 

Pendidikan politik yang relevan dan menarik juga perlu digalakkan, untuk mengubah persepsi negatif mereka tentang politik.

Bali, pulau yang kaya akan tradisi dan inovasi, membutuhkan suara generasi mudanya untuk merajut masa depan yang harmonis.

Mari kita bersama-sama mengajak mereka untuk mengubah aktivisme digital menjadi partisipasi politik riil, agar suara mereka dapat mengukir jejak perubahan yang nyata di setiap sudut Pulau Dewata.

Oleh: I Dewa Gede Fathur Try Githa. SPd (Anggota DPD KNPI Provinsi Bali)