DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Sektor pariwisata Bali tengah mengalami masa transisi yang membuat sejumlah destinasi wisata tampak sepi pengunjung. Kondisi ini memicu keresahan di kalangan generasi muda yang menuntut perubahan paradigma pariwisata Pulau Dewata. "Bali bukan komoditas. Bali adalah warisan budaya dan alam yang luhur. Kami menolak pariwisata massal yang merusak identitas kami," tegas Ida Bagus Surya, seorang penggiat budaya dan pariwisata berkelanjutan di Denpasar, Sabtu (12/4/2025). Surya menyoroti perubahan pola kunjungan wisatawan yang cenderung mencari hiburan instan dan mengabaikan kearifan lokal. Ia khawatir bahwa Bali akan kehilangan jiwanya jika pariwisata terus dikembangkan tanpa memperhatikan nilai-nilai budaya dan lingkungan. "Kami tidak ingin Bali menjadi sekadar taman hiburan. Kami ingin wisatawan datang untuk belajar, menghargai, dan berkontribusi pada pelestarian budaya dan alam Bali," lanjutnya. Surya menyerukan perlunya kebijakan pariwisata yang lebih selektif, yang memprioritaskan kualitas wisatawan daripada kuantitas. Ia juga menekankan pentingnya pelibatan generasi muda dalam merumuskan arah pariwisata Bali ke depan. "Generasi muda Bali adalah pewaris budaya dan alam ini. Kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa pariwisata Bali berkembang secara berkelanjutan, demi masa depan kami dan generasi mendatang," pungkasnya. (fathur)
Baca juga:
Kisah Farani, Wisudawan Double Degree Pertama FH UNAIR-Maastricht University