Podiumnews.com / Aktual / Kesehatan

Denpasar Tertinggal dalam Keaktifan JKN di Bali

Oleh Podiumnews • 14 Mei 2025 • 20:56:00 WITA

 Denpasar Tertinggal dalam Keaktifan JKN di Bali
Pemkot Denpasar dan BPJS Kesehatan Denpasar menggelar forum komunikasi untuk membahas soal program JKN. (foto:/fathur)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Kota Denpasar menunjukkan ironi dalam implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Meski cakupan kepesertaan telah melampaui target nasional, data BPJS Kesehatan Cabang Denpasar mengungkap bahwa tingkat keaktifan peserta di ibu kota Provinsi Bali ini masih perlu ditingkatkan. Hingga Agustus 2024, Denpasar tercatat memiliki tingkat keaktifan peserta JKN sebesar 86,31 persen, menempatkannya di urutan keempat terendah di Bali.

Fakta ini menjadi sorotan utama dalam Forum Komunikasi antara BPJS Kesehatan Cabang Denpasar dan Pemerintah Kota Denpasar yang berlangsung di Kantor Walikota Denpasar, Rabu (14/5/2025). Kepala BPJS Kesehatan Cabang Denpasar, dr. Nyoman Wiwiek Yuliadewi, secara terbuka menyampaikan data tersebut sebagai dasar untuk merumuskan strategi peningkatan.

"Tingkat keaktifan peserta menjadi fokus utama kita saat ini. Meskipun kepesertaan sudah tinggi, kita perlu memastikan masyarakat yang terdaftar juga aktif memanfaatkan layanan kesehatan yang disediakan," ujar dr Wiwiek. Ia memaparkan bahwa forum ini bertujuan untuk mengidentifikasi akar permasalahan rendahnya keaktifan dan menyusun rencana aksi yang efektif.

Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, merespons data tersebut dengan serius. Ia menekankan pentingnya keterlibatan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mendukung upaya peningkatan keaktifan peserta JKN. "Kita tidak ingin UHC hanya tercapai di atas kertas. Masyarakat harus benar-benar merasakan manfaatnya," tegas Alit Wiradana.

Dalam forum tersebut, BPJS Kesehatan memaparkan sejumlah strategi yang akan diimplementasikan bersama Pemkot Denpasar. Beberapa di antaranya adalah penguatan program PESIAR (Petakan, Sisir, Advokasi, dan Registrasi) serta SRIKANDI (Sinergi Rekrutmen dan Reaktivasi Peserta JKN melalui pemerintah daerah dan pihak ketiga). Program-program ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat secara lebih efektif dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemanfaatan JKN secara aktif.

Dengan terungkapnya data yang menunjukkan posisi Denpasar dalam hal keaktifan peserta JKN di tingkat Provinsi Bali, forum ini menjadi langkah awal yang krusial. Sinergi antara BPJS Kesehatan dan Pemkot Denpasar diharapkan dapat menghasilkan solusi konkret dan mempercepat peningkatan keaktifan peserta, sehingga manfaat program JKN dapat dirasakan secara maksimal oleh seluruh masyarakat Denpasar. (fathur/suteja)