Search

Home / Aktual / Edukasi

Anak-Anak di Badung Belajar Pancasila Lewat Seni

Editor   |    03 Juni 2025    |   18:24:00 WITA

Anak-Anak di Badung Belajar Pancasila Lewat Seni
Ketua TP PKK Badung Rasniathi Adi Arnawa membuka Lomba Penanaman Berkarakter Pancasila, Selasa (3/6/2025) di Mangupura. (foto/adi)

BADUNG, PODIUMNEWS.com  – Pancasila bukan hanya dibacakan di mimbar-mimbar upacara, tetapi juga dilukis, diwarnai, dan dibacakan lewat puisi oleh anak-anak. Itulah yang terlihat di Lobby Gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Selasa (3/6), dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila.

Beragam lomba kreatif digelar dengan tema “Melalui Lomba-Lomba Penanaman Berkarakter Pancasila”, menyasar siswa PAUD, TK, SD, hingga SMP. Ada lomba mewarnai, menggambar, menghafal teks Pancasila, hingga membaca puisi. Semua diikuti ratusan anak dengan antusias, riang, dan—yang paling penting—dengan semangat.

Ketua TP PKK Kabupaten Badung, Ny. Rasniathi Adi Arnawa, yang membuka kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata penanaman nilai-nilai kebangsaan secara menyenangkan.

“Ini bukan soal siapa yang menang. Ini soal bagaimana kita memperkenalkan Pancasila sebagai nilai hidup sejak dini. Lewat gambar, lewat puisi, lewat ekspresi. Anak-anak itu belajar lebih cepat ketika diberi ruang bermain,” ungkapnya.

Ia juga berharap ajang seperti ini tidak sekadar menjadi lomba tahunan, tetapi menjadi bagian dari kebiasaan dan karakter pendidikan.

Sementara itu, Kabid PAUD dan Pendidikan Nonformal Disdikpora Badung, I Wayan Wirawan, menjelaskan bahwa lomba ini didesain lintas jenjang untuk membentuk karakter yang kuat dan beretika Pancasila.

“Bukan hanya tahu isi Pancasila, tapi bisa memaknai dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Suasana lomba pun begitu hidup. Di satu sisi, anak-anak PAUD sibuk mencoretkan krayon di atas kertas gambar. Di sisi lain, terdengar lantang suara anak SMP yang membacakan puisi bertema kebangsaan dengan ekspresi penuh penghayatan. Tak ada pidato panjang. Tak ada jargon kosong. Hanya anak-anak yang dengan caranya sendiri, menyalakan Pancasila.

Lomba ini dihadiri juga oleh Ketua DWP Badung Ny. Oliviana Surya Suamba, jajaran TP PKK, serta dewan juri dari unsur seni dan pendidikan. Mereka sepakat bahwa Pancasila akan lebih kuat hidup jika tak hanya dihafal, tapi dijalani—dan diajarkan sejak kecil, dengan cara yang bisa dimengerti oleh anak-anak.

Karena mungkin, sebagaimana kata puisi, “Pancasila itu bukan teks, tapi cara kita saling menjaga dan menghargai.”

(adi/suteja)

 

Baca juga :
  • Banyak Siswa Tak Kenal Gedong Kirtya, Program Edukasi Budaya Diperluas
  • Lawan Gempuran AI, Pelajar Buleleng Pilih Kuas
  • Kristi Wibawa Tegaskan Literasi Harus Bernilai Ekonomi