Search

Home / Aktual / Edukasi

Psikolog: Anak Lebih Percaya Diri Saat Diantar Ayah

Nyoman Sukadana   |    22 Juli 2025    |   16:13:00 WITA

Psikolog: Anak Lebih Percaya Diri Saat Diantar Ayah
Seorang ayah mengantar anaknya ke sekolah, menciptakan momen hangat dan dukungan emosional di hari pertama belajar. (podiumnews)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Kehadiran ayah saat mengantar anak di hari pertama sekolah memiliki dampak positif terhadap rasa percaya diri dan perkembangan emosional anak. Hal ini diungkapkan oleh psikolog dari Universitas Airlangga, Dr Nur Ainy Fardana Nawangsari SPsi MSi, menanggapi imbauan pemerintah menjelang dimulainya tahun ajaran baru.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti sebelumnya mengimbau para orang tua, terutama ayah, untuk hadir mendampingi anak-anak mereka yang mulai masuk sekolah, khususnya yang menempuh jenjang pendidikan baru seperti TK, SD, atau SMP.

“Peran orang tua, khususnya ayah, sangat penting sebagai bentuk dukungan moral dan emosional pada hari pertama sekolah,” ujar Abdul Mu’ti, belum lama ini.

Menurut Dr Nur Ainy, keterlibatan ayah bukan sekadar simbolik. Ia menekankan bahwa kehadiran figur ayah justru memberi pengaruh signifikan dalam membangun kepercayaan diri anak.

“Peran ayah itu tidak bisa digantikan oleh ibu. Ketika ayah hadir secara langsung, termasuk saat mengantar di hari pertama sekolah, anak akan merasa lebih aman dan percaya diri,” jelasnya, Selasa (22/7/2025).

Mengutip hasil studi tahun 2025, Dr Ainy menyebut bahwa 43 persen anak yang mendapat keterlibatan aktif dari ayah menunjukkan capaian akademik dan non-akademik yang lebih baik. Selain itu, 30 persen di antaranya memiliki ketahanan sosial dan emosional yang lebih kuat.

“Anak yang merasakan kehadiran ayah dalam proses pendidikan, apalagi sejak hari pertama sekolah, cenderung memiliki panutan yang kuat. Figur ayah memperkuat rasa aman dan membentuk ikatan emosional yang mendalam,” tambahnya.

Namun, Dr Ainy juga mengingatkan pentingnya keterlibatan berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa kehadiran fisik orang tua sebaiknya tidak hanya terjadi di hari pertama, tetapi disertai dengan komunikasi dan perhatian konsisten di rumah.

“Kalau pun tak bisa hadir secara langsung, orang tua tetap bisa menunjukkan kepedulian lewat obrolan dan perhatian. Anak perlu merasa bahwa mereka didukung,” ujarnya.

Langkah ini dinilai sejalan dengan semangat pendidikan berbasis keluarga yang mendorong sinergi antara sekolah dan orang tua. Pemerintah mendorong sekolah-sekolah agar menyediakan ruang bagi orang tua untuk terlibat, terutama pada masa transisi awal anak di sekolah.

(riki/sukadana)

Baca juga :
  • Bunda PAUD Tabanan Sosialisasikan 7 Kebiasaan Hebat Anak Indonesia
  • Ratusan Siswa Baru Ikuti MPLS Ramah di Bawah Naungan Perdiknas Denpasar
  • Wawali Denpasar Buka MPLS SMP, Stop Bullying