Search

Home / Muda / Tren

Public Speaking dan Problem Solving Jadi Skill Paling Dicari

Nyoman Sukadana   |    22 Juli 2025    |   16:42:00 WITA

Public Speaking dan Problem Solving Jadi Skill Paling Dicari
Ilustrasi: Seorang pembicara memaparkan pentingnya kemampuan public speaking dan problem solving dalam menghadapi tantangan dunia kerja modern kepada para peserta webinar. (podiumnews)

SURABAYA, PODIUMNEWS.com - Kemampuan public speaking dan problem solving menjadi dua keterampilan utama yang paling dicari dalam dunia kerja masa depan. Hal itu disampaikan oleh Area Manager PT BFI Finance, Dimas Bagus Satrio Aji, dalam webinar bertajuk Developing Readiness for Organization and Future Careers yang digelar Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) Universitas Airlangga (UNAIR), Kamis (17/7/2025) di Surabaya.

Dalam paparannya, Dimas menjelaskan bahwa kemajuan teknologi telah menggantikan banyak posisi pekerjaan. Namun, ada sejumlah kemampuan manusia yang tidak tergantikan oleh mesin.

“Banyak hal yang tidak bisa digantikan oleh teknologi, salah satunya adalah kemampuan berpikir kritis dan beradaptasi,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa dunia kerja saat ini membutuhkan manusia yang mampu berkolaborasi lintas budaya dan daerah. Untuk itu, diperlukan tidak hanya hardskill, tetapi juga softskill yang kuat.

Lebih lanjut, Dimas menyebut dua skill paling vital yang harus dimiliki generasi muda adalah problem solving dan public speaking.

“Dua skill ini sangat berguna saat berada di ruang rapat, menangani proyek, maupun menyampaikan ide secara efektif,” jelasnya.

Dimas mengibaratkan problem solving sebagai GPS dalam kendaraan. Skill ini membantu seseorang memahami persoalan, menganalisis tantangan, dan menyusun solusi yang efektif. Ia juga menyarankan agar pengembangan kemampuan ini dilakukan secara rutin.

“Latihan problem solving bisa dimulai dengan mengikuti proyek, bergabung dalam organisasi, hingga belajar dari pengalaman orang lain,” tambahnya.

Sementara itu, kemampuan public speaking dinilai penting karena menjadi saluran utama menyampaikan ide dan meningkatkan kredibilitas profesional.

“Public speaking bukan soal bicara baku, tapi soal mengenali audiens, menyesuaikan gaya komunikasi, dan menyampaikan pesan dengan percaya diri,” katanya.

Dimas juga menekankan pentingnya kontrol emosi dan interaksi aktif dengan audiens. Latihan di depan cermin atau forum kecil dinilai efektif untuk meningkatkan kemampuan ini.

Melalui webinar ini, UNAIR ingin mendorong mahasiswa dan alumni untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan dunia kerja, tidak hanya lewat keahlian teknis, tetapi juga keterampilan komunikasi dan pemecahan masalah yang terus berkembang.

(riki/sukadana)

Baca juga :
  • Generasi Muda Bali Harus Cerdas Sikapi Teknologi Digital
  • D’Youth Fest Dibuka, Denpasar Gaungkan Semangat Kreativitas Pemuda
  • Gen Z Lebih Sensitif terhadap Skandal Artis Korea