DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, wisata sejarah menjadi pilihan tepat untuk mengenang jasa para pahlawan. Mengunjungi destinasi-destinasi bersejarah bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin untuk memahami proses panjang menuju Indonesia merdeka, bersatu, berdaulat, dan sejahtera. Indonesia memiliki banyak sekali jejak sejarah perjuangan kemerdekaan yang tersebar di berbagai kota. Setiap tempat menyimpan cerita, nilai, dan semangat juang yang patut diwariskan. Berikut enam destinasi wisata sejarah yang menjadi saksi bisu perjuangan para pahlawan. 1. Tugu Proklamasi – Jakarta 2. Rumah Rengasdengklok – Karawang 3. Hotel Majapahit – Surabaya 4. Benteng Fort Rotterdam – Makassar 5. Radio Republik Indonesia – Jakarta 6. Rumah Pengasingan Bung Karno – Ende Menjelang peringatan kemerdekaan, mengunjungi destinasi-destinasi ini menjadi cara sederhana namun bermakna untuk menghargai jasa para pahlawan. Setiap langkah di tempat-tempat tersebut adalah pengingat bahwa kemerdekaan yang kita nikmati hari ini lahir dari perjuangan panjang, keberanian, dan pengorbanan yang tak ternilai. (sukadana)
Baca juga :
Berlokasi di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, tugu ini berdiri di bekas rumah Sang Proklamator Ir. Soekarno. Di tempat inilah, pada 17 Agustus 1945, Bung Karno didampingi Mohammad Hatta membacakan naskah proklamasi kemerdekaan. Tugu Proklamasi diresmikan pertama kali pada 17 Agustus 1972 dan dilanjutkan pembangunannya menjadi Monumen Proklamasi pada 1980. Kini, kompleks Taman Proklamasi menjadi salah satu tempat paling penting untuk mengenang lahirnya Indonesia.
Rumah milik Djiaw Kie Siong, seorang petani Tionghoa, menjadi saksi peristiwa “penculikan” Soekarno dan Hatta oleh golongan muda. Tujuannya adalah menjauhkan kedua tokoh dari pengaruh Jepang dan mendesak proklamasi segera dilakukan. Rumah ini aman karena berada di wilayah kekuasaan PETA. Hingga kini, kasur yang digunakan Bung Karno dan Bung Hatta masih terawat dan rumah tersebut tetap dimiliki keluarga Djiaw Kie Siong.
Dulu bernama Hotel Yamato, tempat ini menjadi lokasi perobekan bendera Belanda yang memicu pertempuran 10 November 1945. Kini, pengunjung bisa mengikuti tur 30–40 menit untuk melihat langsung spot bersejarah seperti Flag Terrace, koridor Art Deco, dan suite yang pernah dihuni tokoh dunia.
Benteng peninggalan VOC ini dahulu difungsikan sebagai markas pertahanan dan pusat pemerintahan Belanda di kawasan timur Indonesia. Kini, Fort Rotterdam menjadi salah satu ikon wisata sejarah Makassar, menyimpan koleksi penting seperti naskah La Galigo yang diakui UNESCO sebagai Memory of the World.
RRI berperan penting dalam menyebarkan berita proklamasi ke seluruh dunia pada 17 Agustus 1945. Teks proklamasi disiarkan berulang kali dari bekas studio siaran berita luar negeri, memastikan kabar kemerdekaan Indonesia terdengar hingga ke luar negeri.
Selama empat tahun (1934–1938), Bung Karno diasingkan Belanda ke Ende, Nusa Tenggara Timur. Di rumah inilah beliau merumuskan gagasan Pancasila. Bangunan ini kini berstatus Cagar Budaya Nasional dan menyimpan berbagai peninggalan Bung Karno, mulai dari ranjang, lemari, biola, hingga peralatan masak.
• Kontingen Pramuka Berkebutuhan Khusus Dilepas ke Cibubur
• Menko Pangan Tinjau TPST Mengwitani Didampingi Bupati Badung
• Bupati Sanjaya Pimpin Penghijauan dan Resmikan Teba Modern Batukau