Podiumnews.com / Kolom / Opini

Sudikerta Tiga Kali Kalahkan Jago PDIP

Oleh Podiumnews • 23 November 2017 • 16:37:51 WITA

Sudikerta Tiga Kali Kalahkan Jago PDIP
Ketut Sudikerta

DENPASAR,podiumnews.com-Menyimak perjalanan karir politik Ketua DPD Golkar Bali Ketut Sudikerta yang saat ini masih menjabat sebagai wakil gubernur Bali, terbilang unik. Karena  ia sudah tiga kali berturut-turut dalam perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) selalu berposisi sebagai wakil, dan anehnya tiga kali itu pula ia selalu mempecundangi jago PDIP. 

Politisi Golkar yang kemungkinan akan kembali diplot menjadi calon wakil gubernur (Cagub) mendampingi Walikota Denpasar IB Dharmawijaya Mantra sebagai calon gubernur (Cagub) yang diusung Koalisi Rakyat Bali (KRB) beranggota delapan parpol ini, dalam perjalan hidupnya pernah melakoni berbagai profesi, salah satu menjadi kernet bemo jurusan Kreneng-Sanur PP.

Pria yang dilahirkan, tanggal 29 Agustus 1967 ini, berasal dari keluarga sederhana dengan menghabiskan masa kecilnya di Desa Pecatu, sebuah desa yang tandus di daerah Bukit Jimbaran, kawasan Badung Selatan. 

Ketika masih SD, ia sudah harus kehilangan ibu tercinta. Karena kondisi kampung halamannya yang tandus dan kemampuan keluarga yang tidak memadai, ia mencoba peruntungan nasib ke Kuta sekaligus untuk melanjutkan sekolah SMP. Guna membiayai kebutuhan hidupnya, berbagai pekerjaan pun ia lakonin, mulai dari menjadi pedagang acung. 

Setelah menamatkan SMP, ia melanjutkan pendidikan SMA ke Denpasa. Untuk biaya hidup dan sekolahnya, ia bekerja paruh waktu di perusahaan biro perjalanan. Di perusahaan tersebut Sudikerta rela bekerja rangkap di bidang cleaning service dan ekspedisi. Untuk menambah uang saku, ia menjadi kernet bemo Denpasar-Sanur PP.  Saat Ia melanjutkan pendidikannya ke Universitas Warmadewa, untuk biaya hidup dan kuliah, ia bekerja sebagai pemandu wisata (guide) paruh waktu.

Setelah melalui berbagai masa sulit, dengan kerja keras serta peruntungan, ia berhasil menjadi pengusaha sukses. Dari sinilah garis hidupnya mulai berubah. Ia lantas bergabung dengan Partai Golkar. 

Selanjutnya selain sebagai pengusaha sukses, karir politiknya pun juga ikut menajak tajam. Di awali sebagai Ketua DPD Golkar Badung,  kemudian selama delapan tahun dari periode 2005-2010 dan 2010-2013 mendampingi Anak Agung Gede Agung sebagai Wakil Bupati. Sejak itu ia telah mampu mengibarkan kembali bendera partai berlambang pohon beringin di Gumi Keris setelah lebih selama lima tahun dikuasai PDIP.

Kala itu di Pilkada Badung 2005, Sudikerta menjabat sebagai ketua DPD Golkar Badung. Meski berpeluang mendapat pososi sebagai calon bupati, ia legowo menjadi calon wakil bupati. Posisi calon bupati diberikan kepada tokoh Puri Mengwi yang berasal dari nonkader Golkar, yakni AA Gde Agung.

Pasangan calon yang populer disebut Paket AS itu mengalahkan jago PDIP, Made Sumer-Anak Agung Ngurah Oka yang hanya meraih 99.974 suara atau 46 persen. Sementara Paket AS berhasil meraih 118.116 suara atau 54 persen.

Ia pun kemudian mendampingi Gde Agung sebagai wakil bupati Badung selama 5 tahun, dari periode 2005-2010. Selanjutnya pada Pilkada Badung 2010, tampil sebagai petahana masih dengan Paket AS, kembali menggungguli jago yang diusung PDIP Wayan Wita-Disel Astawa dengan kemenangan telak.

Belum selesai masa jabatan periode keduanya sebagai wakil bupati Badung, pada Pilgub Bali 2013, Sudikerta dipercaya sebagai calon wakil gubernur mendampingi Made Mangku Pastika yang maju untuk periode kedua kalinya, sebagai calon gubernur petahana.

Pasangan yang disebut Pasti-Kerta tersebut diusung Partai Golkar, Partai Demokrat serta tujuh partai lainnya tergabung dalam Koalisi Bali Mandara (KBM), berhasil mengalahkan pasangan AAN Puspayoga dan Dewa Sukrawan (PASS) yang diusung PDIP. Sudikerta yang ketika itu sudah menjadi Ketua DPD Golkar Bali kembali berhasil merontokan dominasi partai banteng moncong putih di level provinsi. 

Jelang  Pilgub Bali 2018, Sudikerta dinobatkan sebagai calon gubernur Bali  dari Partai Golkar dengan menerima rekomendasi pada 24 Mei 2017 lalu. Hanya saja kemudian dalam tarik ulur soal pasangan calon di internal KRB, ia dikabarkan akan menjadi pendamping Rai Mantra. (*)