Podiumnews.com / Kolom / Opini

Rai Mantra dan Kerinduan akan Bali Nusa Damai : Analisis Fenomena Kejiwaan Masyarakat Bali

Oleh Podiumnews • 01 Desember 2017 • 07:03:33 WITA

Rai Mantra dan Kerinduan akan Bali Nusa Damai : Analisis Fenomena Kejiwaan Masyarakat Bali
KIRI : Prof. Dr Ida Bagus Mantra, Gubernur Bali (1978-1988). KANAN : Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra

Oleh: I Nyoman "Menot" Sukadana

Kemajuan dan kemakmuran yang dinikmati daerah Bali dan masyarakatnya dari segi perekonomian akibat industri pariwisata, tak selalu berdampak positif. Ada harga yang harus dibayar. Masyarakat Bali sebagai manusia telah kehilangan jati diri, terjerembab dalam budaya pragmatis, matrealistis dan hedonis. 

Akibatnya, Bali pun tak lagi dirasa menjadi nusa damai. The last paradise yang dahulunya menghipnotis sejumlah pesohor seniman asing datang dan menetap di Bali. Bahkan mereka lebih mencintai Bali ketimbang negeri asalnya.

Adalah Prof. Dr Ida Bagus Mantra, Gubernur Bali (1978-1988) berlatar belakang akademisi dan budayawan, dinilai sebagai satu-satunya gubernur yang paling mampu meng-ajeg-kan taksu budaya Bali. 

Meski pada zaman kala itu sebagai gubernur, Bali juga sudah memasuki masa keemasan di bidang industri pariwisata. Namun Bali tetap menjadi jati dirinya. Bukan menjadi jati diri Bali yang lain.

Setelah itu, Bali berulang berganti gubernur, namun tak satu pun yang dinilai sanggup mengembalikan Bali kepada jati diri dan taksunya seperti dulu. 

Namun jelang Pilgub Bali 2018, sejumlah tokoh menggadang-gadang Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra yg tak lain putra Ida Bagus Mantra maju menjadi calon gubernur. 

Salah satu alasan mereka mencalonkan Rai Mantra adalah karena dinilai sebagai "titisan" dari Ida Bagus Mantra. Sehingga diharapkan akan mengembalikan Bali pada jati diri dan taksunya. Menjadikan Bali nusa damai yang bervibrasi. 

Sebetulnya fenomena ini menggambarkan situasi kejiwaan serta memori kolektif dari pikiran alam bawah sadar sebagian masyarakat Bali yang nostalgik romantik tentang  Bali ideal seperti yg mereka kenal dan yakini. (PDN)