Search

Home / Aktual / Gaya Hidup

Serangkaian Hari Bumi, ST. Eka Dharma Sastra Pasang 30 Biopori di Pura

   |    03 April 2022    |   20:42:00 WITA

Serangkaian Hari Bumi, ST. Eka Dharma Sastra Pasang 30 Biopori di Pura
Pemasangan biopori di Pura Hyang Api, Gianyar serangkaian peringatan Hari Bumi 2022 oleh ST. Eka Dharma Sastra, Minggu (3/4). (Foto: doc.podiumnews.com)

GIANYAR, PODIUMNEWS.com – Sekaa Teruna Eka Dharma Sastra (ST. EDS) Banjar Sampiang, Gianyar memasang 30 biopori di Pura Hyang Api, Gianyar serangkaian peringatan Hari Bumi 2022 pada Minggu (3/4). 

Ketua ST. EDS, I Putu Gilang Wahyu Ferdyana menyampaikan, kegiatan itu merupakan inisiatif pengurusnya dan telah direncanakan sejak bulan lalu.

“Kemudian kami adakan pada bulan ini sekaligus juga memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April nanti,” ungkapnya.

Kegiatan itu telah mendapat dukungan penuh dari Kelihan Adat dan Kelihan Lingkungan Banjar Sampiang, Gianyar. 

“Tujuan kami mengadakan kegiatan pemasangan biopori ini adalah sebagai upaya untuk mencegah genangan air saat hujan deras. Sehingga dengan adanya biopori ini dapat menyerap air hujan ke dalam tanah lebih cepat,” ungkap Putu Gilang. 

Lebih lanjut, ia menjelaskan, biopori sebagai salah satu upaya mengembalikan air hujan ke dalam tanah atau bisa disebut menabung air di dalam tanah.

Hal itu menurutnya merupakan tanggung jawab bersama atas penggunaan air sehari-hari, juga merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap bumi.

“Sesuai dengan tema yang diangkat pada peringatan Hari Bumi 2022 “Invest in Our Planet” atau Berinvestasi di Planet Kita,” terangnya. 

Kelihan Adat Banjar Sampiang, I Wayan Suparma mengapresiasi kegiatan sekaa teruna dan berharap semoga pemasangan biopori di Pura Hyang Api ini dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat untuk belajar mengolah sampah dari sumbernya sesuai Pergub Bali No. 47 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber. 

“Saya mewakili prajuru sangat mengapresiasi adik-adik sekaa teruna, yang telah melaksanakan kegiatan positif ini. Dengan adanya biopori ini, sampah organik usai persembahyangan dapat langsung dibuang di lubang biopori agar menjadi pupuk kompos,” ungkapnya.

"Semoga dengan adanya biopori ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan belajar mengolah sampah dari rumah masing-masing,” imbuh Wayan Suparma yang juga merupakan mantan Ketua Sekaa Teruna pada masanya. 

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Komunitas Tol-Tol (komunitas peduli lingkungan), I Wayan Suartika alias Wayan Gabler yang turut memberikan arahan dan edukasi manfaat dari pembuatan biopori bagi lingkungan. (Ady)

Baca juga :
  • Ayo Mendaftar Pemilihan Duta Endek 2025 Kota Denpasar
  • 5 Tempat Wisata Keluarga Favorit di Bali
  • Bali Barber Expo 2025 Gaet 15 Negara Peserta