Search

Home / Khas / Edukasi

Pelajar SMP Ciptakan Gamelan Digital dan DDBot

Made Suteja   |    05 Juni 2023    |   21:20:00 WITA

Pelajar SMP Ciptakan Gamelan Digital dan DDBot
Pelajar SMPN 2 Kubutambahan, Gung Dean dengan karya ciptaanya berupa gamelan digital dan robot berdasarkan perintah suara dinamakan "DD Bot" yang dipamerkan pada Bali Digifest II 2023, Minggu (4/6/2023) di Denpasar. (foto/adhi)

SEORANG remaja Buleleng berhasil memukau pengunjung Pameran Bali Digifest II 2023 dengan hasil karya ciptaanya berupa gamelan digital dan robot berdasarkan perintah suara yang dinamakan "DD Bot".

Kedua karya luar biasa perpaduan teknologi digital dengan seni tradisional Bali itu adalah hasil ide kreatif I Dewa Gede Agung Dean Purwita (12) yang saat ini masih berstatus pelajar kelas 7 di SMPN 2 Kubutambahan, Buleleng.

Gung Dean demikian cowok pemalu ini biasa disapa, mengikuti pameran yang digelar Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali dari tanggal 2-4 Juni itu sebagai perwakilan Gumi Panji Sakti.

Gamelan digital karya Gung Dean ini dapat menyesuaikan nada dari gamelan asli, sedangkan DD Bot adalah robot yang mampu memahami perintah dari suara manusia.

Gung Dean menuturkan awal mengapa terpikirkan untuk membuat kedua buah karya tersebut. Ini berawal dari hobinya merakit sistem robot, dan untuk mendukung itu dirinya belajar secara otodidak melalui Google dan YouTube

"Era sekarang saat pesatnya perkembangan teknologi, banyak yang sudah membuat digitalisasi berupa merubah alat tradisional menjadi digital. Itulah sebabnya saya ingin mengembangkan dengan versi saya sendiri," jelas Gung Dean, Minggu (4/6/2023) di Denpasar.

Ia menjelaskan untuk membuat dua alat ini banyak tantangan yang dilewati karena menggunakan sistem mikrokontroler dalam hal ini dinamakan arduino uno yang notabene harus di program terlebih dahulu menggunakan bahasa pemrograman C++.

Gamelan digital sendiri menggunakan alat arduino uno yang dilengkapi dengan sensor getar yang menggunakan ESP 32 dikombinasikan bersama modul MP3 player dan diubah menjadi output suara di speaker yang terlebih dahulu disusun tangga nadanya sesuai dengan gamelan aslinya.

Selanjutnya Robot DD Bot sendiri juga menggunakan sistem arduino uno hanya saja yang membedakan dengan gamelan digital yaitu penggunaan motor servo yang harus dipisahkan power supplynya dengan arduino serta harus disambungkan terus dengan komputer karena memakai sistem komunikasi serial.

"Untuk budget pembuatan alat ini yang pertama gamelan digital membutuhkan biaya sekitar Rp 200 ribu dengan rentang waktu pembuatan tiga minggu. Sementara untuk DD memerlukan biaya sekitar Rp 300 ribu dengan waktu pembuatan sekitar satu bulan,"terangnya.

Ke depan ia akan menyempurnakan kedua alat yang dibuatnya tersebut sesuai dengan masukan dari pengunjung yang mencoba langsung. Tentunya dari gamelan digital ini akan disempurnakan dari sisi sensitifitas sensornya dan output suara yang di keluarkan bergantung pada pelan kerasnya pukulan yang diberikan.

Kemudian untuk DD Bot sendiri akan disempurnakan memiliki karakter tersendiri dan responnya mendekati seperti manusia biasa.

Tak lupa ia juga mengajak kawula muda Bali agar menggunakan gadget atau laptop seefektif mungkin dengan mengakses informasi yang bermanfaat yang relevan dengan hobi dimiliki. Sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bukan hanya untuk pribadi namun untuk kepentingan orang banyak.

"Bagi teman-teman yang sering menggunakan gadget dan laptop, jangan hanya digunakan untuk mengakses hiburan saja, melainkan buat sesuatu yang positif sesuai hobi dan keahlian yang kita miliki,"tutupnya. (adhi)


Baca juga: Gedong Kirtya, Museum Menyimpan Lontar dan Buku Tua