Podiumnews.com / Aktual / Kesehatan

Peternak Dimita Laporkan Babi Alami Gejala Sakit

Oleh Editor • 09 Juni 2023 • 17:57:00 WITA

Peternak Dimita Laporkan Babi Alami Gejala Sakit
Petugas Distan Buleleng melakukan pengecekan kebersihan kandan dan hewan babi milik peternak di Buleleng, Jumat (9/6/2023). (foto/suteja)

BULELENG, PODIUMNEWS.com - Peternak babi di Buleleng diminta melaporkan kepada petugas kecamatan jika babi peliharaan mereka mengalami gejala sakit.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Buleleng, I Made Sumiarta untuk mencegah perluasan perkembangan kasus Meningitis Streptococcus Suis (MSS) di Gumi Panji Sakti, pada Jumat (9/6/2023) di Singaraja.

“Jika para peternak menemukan gejala babi sakit seperti tidak mau makan, lesu dan panas tinggi dimohonkan jangan panik. Silahkan secepat mungkin melaporkan ke petugas kami di kecamatan, kami siap melayani,” ujarnya.

Meski menurutnya, MSS ini masih perlu dikaji mendalam oleh Balai Besar Veteriner (BBVet) karena memang diindikasikan tidak mutlak penyebaran dari kontak babi secara langsung kecuali pada kondisi babi  yang sakit.

“Kemudian daging dari babi yang sakit tersebut diolah dengan proses memasak yang belum matang sempurna,” jelasnya.

Oleh sebab itu, ia mengimbau masyarakat agar jangan mengonsumsi daging olahan babi yang tidak dimasak dengan benar. Daging haruslah dimasak pada temperature 80 derajat celcius demi menjamin kematangannya agar jauh dari kontaminasi bakteri streptococcus

Di sisi lain, sebagai upaya pencegahan yang lebih luas secara masif, jelas Sumiarta, Distan Buleleng menggencarkan pencegahan penyebaran bakteri MSS  dengan melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kepada peternak babi.

Yakni terkait kebersihan kandang serta tetap menjaga kapasitas kandang, kemudian kebersihan peternak setelah memberikan pakan dan memelihara ternak dengan melaksanakan tindakan Biosecurity. “Termasuk juga pemberian bantuan disinfektan serta vitamin secara rutin meskipun hingga saat ini belum digolongkan ke dalam Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS),” terangnya.

Selain itu, pihaknya pula melakukan upaya disinfeksi di beberapa kandang babi. Kemudian  pihaknya juga mengintensifkan pemeriksaan antemortem dan postmortem di Rumah Pemotongan Hewan (RPH), serta rutin mengagendakan pemeriksaan di pasar-pasar terkait dengan peredaran kesehatan daging.

Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pertanian, sedikitnya hingga saat ini diketahui populasi babi dari seluruh peternak di Kabupaten Buleleng sekitar 49.000 ekor. Dengan jumlah sebanyak itu pihaknya tetap mengajak seluruh peternak agar selalu menjaga kebersihan kandang dan hewan ternaknya sehingga tetap sehat dan layak dikonsumsi.

“Karena kita sadari sekarang di samping kondisi tubuh manusia, kondisi alam juga patut dipertimbangkan sebagai penyebab merebaknya MSS ini. Jadi kita harus tetap berhati-hati dan menjaga kesehatan,” tutupnya. (sut)