Podiumnews.com / Khas / Warisan

Pelukis Penyintas Skizofrenia Ubah Stigma

Oleh Editor • 25 Juni 2023 • 21:29:00 WITA

Pelukis Penyintas Skizofrenia Ubah Stigma
Komang Sudiarta dengan karya lukisannya. (foto/rm)

TAK Mudah mengubah stigma negatif masyarakat, termasuk bagi penyintas skizofrenia. Namun seorang pelukis muda buktikan lewat goresan tangan, bahwa penyintas skizofrenia mampu menghasilkan karya memukau.      

Adalah Komang Sudiarta (40). Ia membuktikan dirinya sama dengan orang kebanyakan. Pria akrab disapa Komang Loster ini mampu membuat karya lukisan yang dikagumi banyak orang. Bahkan ia kerap diundang untuk mengikuti berbagai pameran lukisan nasional.

Kala itu usai menamatkan pendidikan di SMK 1 Sukawati tahun 2002 lalu, pria asal Banjar Yeh Tengah, Payangan, Gianyar ini memilih terus menekuni hobi melukis. Sayangnya pada tahun 2010, ia sempat mengidap skizofrenia, namun beruntung ia mendapat pergaulan di Rumah Berdaya Denpasar sampai pulih. Pasca pemulihan, Komang Loster yang juga suka bermain musik menambah pengetahuan seni rupa di Miniatur Painting Keliki, sehingga karya lukisnya memiliki corak tersendiri.

"Melukis sebagai jawaban saya terhadap stigma di masyarakat. Sebagai orang yang pernah mengidap skizofrenia, sangat sulit diterima masyarakat dan dianggap sampah, tidak berguna," tutur Komang Loster mengenang masa lalunya.

Di samping membuat lukisan, ia juga mengisi waktu luang dengan mematung dan membuat Topeng Sidakarya. "Ini pembuktian saya melalui karya seni, baik lukisan dan patung," kata lelaki yang juga pemain musik itu.

Dalam seni lukis, Komang Loster lebih banyak menampilkan cerita tradisi Bali terkait dengan realitas pengalaman kehidupan pribadinya sehari-hari. Ketika ditanya harga sebuah lukisannya? Musisi pemegang gitar bas ini menyebut kisaran Rp 5 juta sampai Rp 10 jutaan. "Biasanya satu lukisan bisa selesai dalam 20 hari. Kalau mood lagi bagus bisa selesai dalam seminggu," ujarnya.

Karya-karya lukisannya pernah dipajang dalam pameran bersama dengan Om Hara Kailasa di Museum Puri Lukisan (2023), Pameran Bersama Ketemu Project di Art Jakarta (2022), Pameran Bersama Now Is a Good Time (Uma Seminyak Bali, by Ketemu Project, 2019), Pameran bersama di Oak Wood Art (Virginia Amerika 2019), Pameran bersama di Social space, Singapura (by Ketemu project, 2018) dan pameran lainnya di Bali.

Pada ajang PKB XLV 2023, Komang Loster ikut berpartisipasi memamerkan lukisannya. Lukisan kali ini terinspirasi cerita Calonarang. "Saya memfokuskan air, karena kita hidup harus memahami sifat-sifat air, sifat yang menghanyutkan dan menenggelamkan, dan juga menumbuhkan," jelasnya.

Ditambahkan lotus atau teratai. “Filosofinya bahwa setiap orang bisa berbuat baik di lingkungan yang buruk, dan tangan yang membuat kita berpenghasilan, rejeki mengalir deras jika kita giat bekerja," tuturnya.

Untuk dapat melihat lukisannya, dapat mengunjungi Museum Neka Ubud yang juga terdapat karya-karya lain turut dipamerkan bersama seniman Bali Kanda Rupa. (rm/sut)