Search

Home / Khas / Edukasi

Syaratnya, Mau Belajar Seni dan Disiplin

Editor   |    08 Juli 2023    |   17:09:00 WITA

Syaratnya, Mau Belajar Seni dan Disiplin
Penampilan anak-anak Sanggar Seni Pentas Marak Lestar di PKB 2023. (foto/suteja)

SELAIN dikenal sebagai Kota Pendidikan, Kabupaten Buleleng juga gudangnya sanggar dan pagelaran seni.

Dari sekian sanggar seni berprestasi terdapat di Gumi Panji Sakti itu ada salah satunya yang hanya mensyaratkan hal yang unik namun prinsip bagi anak-anak yang mendaftarkan diri.  

Adalah Sanggar Seni Pentas Marak Lestari dari Desa Bubunan, Kecamatan Seririt, Buleleng yang diketuai oleh Bagus Suteja Yasa. “Di sini tidak ditekankan memiliki kepintaran, yang terpenting mau belajar dan disiplin sudah cukup,” ujar Bagus Suteja, Sabtu (8/7/2023) di Buleleng.

Bahkan menurut Bagus Suteja melalui sanggar ini banyak generasi muda yang beralih ke kegiatan yang lebih positif, dari semulanya sering mabuk-mabukan dan balap liar namun kini fokus pada kesenian.

Bagus Suteja berharap melalui sanggar ini generasi muda bisa lebih melestarikan seni dan budaya Bali. Selain itu juga memupuk rasa spriritual dengan bisa ngayah saat ada upacara piodalan di pura masing-masing lingkungannya melalui lantunan tetabuhan maupun tarian yang sudah dipelajari di sanggar sebelumnya.

Menurut Bagus Suteja Yasa, sanggar seni ini berdiri dari tahun 2010 dan sudah memiliki 500 anggota dari kalangan anak-anak  kelas 2 SD sampai mahasiswa. Sanggarnya juga sering mendapat kesempatan tampildi ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) termasuk pada tahun  2023 ini

"Kami sudah pentas di PKB sebanyak empat kali. Astungkara Sanggar Seni Pentas Marak Lestari pada tahun ini ditunjuk lagi oleh Provinsi Bali untuk membawakan tarian dan tetabuhan khas Buleleng," kata Suteja Yasa.

Ia menyebutkan bahwa pada PKB tahun ini pihaknya menampilkan 7 tarian dan 2 tetabuhan khas Buleleng. Di antaranya Tabuh Lelongoran, Tabuh Kreasi Dor, Tari Kembang Deeng, Tari Palawakya Dauh Njung, Tari Bebek Putih Jambul, Tari Peteng Bulan, Tari Truna Jaya, Tari Magrumbungan dan Tari Sura Wisesa.

Sederet prestasi pun telah diukir oleh sanggar tersebut, baik tingkat kabupaten, provinsi, nasional maupun internasional. Bahkan Tarian Sura Wisesa ciptaannya dapat juara di ITB Bandung dan sering menjadi pementasan pada saat ada tamu yang hadir di Istana Negara.

Tak hanya itu, sederet prestasi dari luar negeri juga pernah diraihnya. Di antaranya juara 1 pada Festival International of Art di Spanyol dan Italia. Bahkan pada penutupan PKB pekan depan, pihaknya akan mewakili Kabupaten Buleleng menerima penghargaan Adi Sewaka Nugraha dari Gubernur Bali.

Dijelaskan, bahwa prestasi yang selama ini diraihnya tidak semata-mata didapatkan dengan mudah. Perlu kerja keras dan disiplin yang melatar belakangi sanggar ini hingga sampai saat ini. Pihaknya mengajarkan bahwa kedisiplinan tingkat tinggi kepada anak asuhnya mulai dari berpakaian hingga ketepatan waktu saat berlatih adalah salah satu dasar dibalik suksesnya sanggar tersebut.

"Kalau ada anggota kami yang pakaiannya tidak sesuai atau terlambat datang, maka saya akan suruh pulang. Ini adalah sebagai konsekuensi dalam mengejar kesuksesan nanti," tegasnya. (suteja)

 

 


Baca juga: Kebun Raya Pertama Karya Anak Bangsa