Podiumnews.com / Aktual / Kesehatan

PKK Bali Turut Kawal Jembrana Bebas Stunting

Oleh Editor • 10 Oktober 2023 • 11:23:00 WITA

PKK Bali Turut Kawal Jembrana Bebas Stunting
Pj Ketua PKK Bali Ida Mahendra menggendong salah seorang bayi saat kunjugan ke Kabupaten Jembrana, Senin (9/10/2023). (foto/adhi)

JEMBRANA, PODIUMNEWS.com – Kabupaten Jembrana yang tercatat dengan tingkat angka stunting tinggi di Pulau Dewata, mendapat perhatian serius TP PKK Provisi Bali.

Untuk mengawal pengentasan stunting di wilayah itu, Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Bali Ida Mahendra Jaya pun menyambangi Kabupaten Jembaran, pada Senin (9/10/2023).   

Sebagimana diketahui, pada tahun 2021 untuk angka prevalensi stunting di Kabupaten Jembrana berada di atas rata-rata mencapai 14,3 persen. Namun kemudian mengalami kasus penurunan menjadi 8,35 persene di tahun 2022.

Sedangkan sesuai laporan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementerian Kesehatan, Bali merupakan provinsi dengan angka balita stunting terendah secara nasional pada 2021, dengan tingkat prevalensi hanya sebesar 10,9 persen.

Selanjutnya pada kegiatan itu, Ida Mahendra Jaya didampingi Ketua TP PKK Jembrana Candrawati Tamba dan instansi terkait menyerahkan bantuan kepada 50 balita yang berpotensi stunting, di Banjar Katulampa, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Jembrana.

Pemberian bantuan untuk mengentaskan kasus stunting tersebut, berupa telur, makanan olahan ikan, beras, telur, susu, sikat gigi beserta pasta gigi.

"Dengan memberikan asupan makanan yang bergizi dan sehat, tentu akan membantu balita tumbuh menjadi kuat dan cerdas. Stunting ini harus segera ditangani, karena ciri-ciri yang diperlihatkan oleh bayi di masa tumbuh kembangnya sudah terlihat dari berat badan, tinggi dan mentalnya atau tingkat kecerdasannya, dan khususnya akan nampak dari pertumbuhan gigi pada bayi,” kata Ida Mahendra.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom mengatakan betapa pentingnya perhatian bagi tubuh khususnya para remaja putri yang nantinya akan menjadi calon ibu. Mereka dianjurkan agar memperbanyak pengetahuan tentang tata cara menjaga asupan makanan yang sehat.

“Makanan yang sehat itu tidak harus mahal, apalagi yang siap saji. Karena cenderung makanan siap saji itu banyak mengandung pengawet dan berbahaya bagi tubuh. Jangan lupa bagi orangtua untuk tidak lelah memberi edukasi bagi remaja putrinya terkait bahayanya menikah muda. Penting pula mengingatkan remaja putri untuk menambah asupan tablet penambah darah,” jelasnya.

Ditambahkannya, bagi bayi yang baru lahir juga harus mendapat pantauan tumbuh kembang sedari seribu hari pertama kehidupannya. Di mulai dari masa dalam kandungan, agar tidak mengalami gangguan tumbuh kembang bayi pada fisik dan mentalnya.

Sesaat setelah menyerahkan bantuan, Ida Mahendra didampingi rombongan melaksanakan kunjungan ke rumah warga yang anak mereka memiliki potensi stunting. (adhi/sut)