Search

Home / Aktual / Hukum

Alasan Teknis, Winasa Belum Bisa Bebas

Editor   |    05 Juli 2024    |   17:15:00 WITA

Alasan Teknis, Winasa Belum Bisa Bebas
Patriana Krisna saat menunggu kebebasan ayahandanya I Gede Winasa bisa keluar dari Rutan Negara, Jumat (5/7/2024) di Negara. (foto/edy)

JEMBRANA-PODIUMNEWS.com - Mantan Bupati Jembrana, I Gede Winasa dikabarkan akan bebas pada Jumat (5/7/2024) ini selepas sholat Jumat. Sejak pukul 11.30 WITA ratusan simpatisan Winasa sudah memadati halaman Rutan Negara.

Kabar bebasnya mantan Bupati Jembrana ini menyusul, telah dibayarkannya denda dan uang pengganti senilai Rp3,8 miliar terkait dua kasus korupsi, yaitu korupsi perjalanan dinas dan beasiswa.

Dengan dibayarnya denda dan uang pengganti, Winasa memenuhi syarat untuk mengajukan pembebasan bersyarat (PB).

Sebenarnya, Gede Winasa telah menjalani 2/3 masa tahanannya sejak ditahan pada 26 Juni 2016 lalu. Dengan remisi 12 bulan, masa tahanan Winasa seharusnya berakhir pada 26 Mei 2029. Namun, dengan pembebasan bersyarat, Winasa bisa bebas lebih awal.

Wakil Bupati Jembrana,  IGN Patriana Krisna yang juga putra pertama Winasa saat ditanya awak media di halaman Rutan Negara mengatakan, keluarganya sangat berharap Winasa bisa segera bebas dan berkumpul kembali dengan anak dan cucunya.

Secara pasti Patriana mengaku tidak tahu persis, kenapa sampai Jumat ini ayahndanya belum bisa dibebaskan. Yang jelas katanya masih ada kendala teknis.

"Saya tidak tahu kendala teknisnya, karena itu ranah di rutan," katanya.

Tidak adanya kepastian kapan Gede Winasa bisa bebas, membuat sejumlah simpatisannya kecewa. Bahkan simpatisan yang datang tidak saja dari Jembrana, tapi juga dari luar Jembrana. Bahkan nampak hadir Wayan Sutiawan, tokoh warga Badung yang sempat mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dalam Pileg 2024 lalu. Juga hadir sejumlah politisi dari PDI Perjuangan.

Karena dipastikan tidak akan bebas pada Jumat ini, akhirnya simpatisan Gede Winasa membubarkan diri pukul 15.00 WITA.

Sekadar diingat, ketika menjabat bupati di Jembrana, Winasa memiliki prestasi gemilang. Bahkan memiliki catatan prestasi terbanyak dari MURI.

Seperti pemrakarsa pengolahan air laut menjadi air mineral pertama di Indonesia, dan pemrakarsa program jaminan kesehatan (pembebasan biaya kesehatan bagi seluruh warga masyarakat kabupaten Jembrana),

Selanjutnya juga sebagai pemrakarsa program pembebasan PBB bagi lahan sawah di wilayah Kabupaten Jembrana, pemrakarsa program pembebasan biaya pendidikan bagi siswa sekolah negeri SD - SMU di Wilayah Kabupaten Jembrana.

Bahkan di tahun 2005 Winasa mendapat tiga penghargaan tingkat nasional yaitu:

Penghargaan atas kepedulian dan komitmen yang tinggi terhadap pembangunan pendidikan khususnya peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan dari Menteri Pendidikan Nasional.

Kemudian Penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional Tahun 2005 dari Menteri Pertanian dan Juara Terbaik I Dalam Rangka Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Tingkat Provinsi Bali.

Terakhir, Winasa meraih Men of the Year 2005 dari Majalah Tempo dan Leadership Award Bidang Pelayanan Publik dan Leadership Award. (edy)


Baca juga: Paksa Pacar Aborsi, Pengusaha Toko Emas Dilaporkan ke Polisi