Podiumnews.com / Aktual / Kesehatan

Pemerintah dan RS Dharmais Tingkatkan Layanan Kanker Anak

Oleh Podiumnews • 22 Februari 2025 • 20:22:00 WITA

Pemerintah dan RS Dharmais Tingkatkan Layanan Kanker Anak
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Kanker Anak 2025-2029 sebagai bagian dari Rencana Kanker Nasional 2024-2034, bertepatan dengan Hari Kanker Anak Sedunia (International Childhood Cancer Day) yang jatuh pada 15 Februari 2025. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat peluncuran tersebut pada Kamis (20/2/2025) menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan layanan kanker anak di Indonesia. Ia juga menekankan bahwa penanganan kanker anak harus dilakukan dengan pendekatan kolaboratif dan berkelanjutan, melibatkan tenaga medis, komunitas, serta dukungan finansial yang lebih luas. RS Kanker Dharmais sebagai pusat kanker nasional diharapkan menjadi model dalam inovasi layanan kanker, termasuk dalam upaya mendekatkan akses pengobatan ke seluruh daerah di Indonesia. “Kita ingin agar RS Kanker Dharmais tidak hanya melayani pasien BPJS, tetapi juga menarik pasien yang mampu secara finansial untuk berobat di sini. Dengan begitu, biaya yang masuk bisa membantu pembiayaan pasien kanker anak yang kurang mampu,” ujar Menkes Budi. Ia mengapresiasi peran komunitas dan keluarga dalam mendukung anak-anak yang berjuang melawan kanker. Menghadapi kanker bukan hanya soal pengobatan medis, tetapi juga dukungan psikososial yang kuat. Pasien kanker anak, kata Menkes Budi membutuhkan dukungan dari komunitasnya. Harus ada ruang bagi keluarga dan komunitas untuk terlibat, berbagi pengalaman, dan memberikan dukungan moral kepada pasien serta keluarga mereka. Sebagai bagian dari upaya ini, Menkes Budi mendorong penyediaan fasilitas yang lebih ramah komunitas, termasuk ruang interaksi yang dapat dimanfaatkan oleh keluarga pasien dan komunitas pendukung. Pada peluncuran RAN Kanker Anak 2025-2029, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan angka kesembuhan kanker anak di Indonesia, dari saat ini sekitar 24 persen menjadi lebih dari 50 persen. “Kita ingin lebih banyak anak Indonesia yang bisa sembuh dari kanker dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Untuk itu, kita harus bekerja bersama, pemerintah, rumah sakit, komunitas, dan masyarakat,” kata Menkes. Langkah ini merupakan strategi komprehensif dalam pengendalian kanker pada anak di Indonesia, sekaligus wujud nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan akses layanan kesehatan bagi anak-anak penderita kanker. Sementara itu, kasus kanker anak juga menjadi perhatian utama. Pada 2020, terdapat sekitar 11.156 kasus baru kanker pada anak usia 0-19 tahun. Leukemia menjadi jenis kanker paling banyak diderita anak-anak dengan 3.880 kasus (34,8 persen). Kemudian diikuti kanker getah bening (limfoma) dan kanker otak, masing-masing dengan sekitar 640 kasus (5,7 persen). Direktur Utama RS Kanker Dharmais menegaskan komitmennya dalam meningkatkan layanan kanker anak melalui peningkatan fasilitas dan kolaborasi lintas sektor. “Pembangunan fasilitas baru ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memberikan layanan yang lebih nyaman dan berkualitas bagi pasien kanker, khususnya anak-anak pejuang kanker di Indonesia,” ujar dr. Soeko. Ia menjelaskan bahwa pembangunan gedung baru RS Kanker Dharmais yang berlangsung selama dua tahun ini menghadapi berbagai tantangan, namun kini telah siap digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan bagi pasien kanker anak.

JAKARTA,PODIUMNEWS.com -Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Kanker Anak 2025-2029 pada 20 Februari 2025, sebagai bagian dari Rencana Kanker Nasional 2024-2034.

Peluncuran ini bertepatan dengan Hari Kanker Anak Sedunia, yang jatuh pada 15 Februari setiap tahunnya.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan pentingnya kolaborasi dalam penanganan kanker anak di Indonesia.

Ia menekankan bahwa upaya ini membutuhkan dukungan tidak hanya dari tenaga medis tetapi juga masyarakat dan komunitas.

Menkes Budi mengungkapkan bahwa RS Kanker Dharmais diharapkan menjadi model inovasi dalam layanan kanker, termasuk pengobatan yang lebih merata di seluruh Indonesia.

"Kita ingin agar RS Kanker Dharmais tidak hanya melayani pasien BPJS, tetapi juga menarik pasien yang mampu secara finansial untuk berobat di sini. Dengan begitu, biaya yang masuk bisa membantu pembiayaan pasien kanker anak yang kurang mampu," ujar Menkes, dalam keteranganny, Sabtu (22/2/2025).

Selain fasilitas medis, Menkes Budi juga menyoroti pentingnya dukungan psikososial bagi pasien kanker anak. Ia menjelaskan bahwa keluarga dan komunitas memainkan peran penting dalam memberikan semangat dan dukungan moral kepada anak-anak yang sedang berjuang melawan penyakit ini.

"Pasien kanker anak membutuhkan dukungan dari komunitasnya. Harus ada ruang bagi keluarga dan komunitas untuk terlibat, berbagi pengalaman, dan memberikan dukungan moral," kata Menkes.

Sebagai bagian dari upaya ini, Kemenkes juga mendorong penyediaan fasilitas yang lebih ramah bagi keluarga dan komunitas pendukung, seperti ruang interaksi yang memungkinkan mereka untuk lebih aktif dalam mendampingi pasien.

Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan angka kesembuhan kanker anak di Indonesia, yang saat ini masih berada pada angka sekitar 24 persen, dengan target lebih dari 50 persen pada 2029.

Data kanker anak pada 2020 menunjukkan bahwa dari sekitar 11.156 kasus baru, leukemia merupakan jenis kanker paling banyak ditemukan pada anak-anak, dengan 3.880 kasus (34,8 persen). Sementara itu, kanker getah bening dan kanker otak menyusul dengan masing-masing sekitar 640 kasus (5,7 persen).

Direktur Utama RS Kanker Dharmais, dr. Soeko, mengungkapkan komitmen rumah sakit dalam meningkatkan layanan untuk pasien kanker anak.

Ia juga mengungkapkan bahwa pembangunan fasilitas baru RS Kanker Dharmais selama dua tahun terakhir kini siap digunakan, meski menghadapi berbagai tantangan.

"Fasilitas baru ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kenyamanan pasien, tetapi juga mampu menarik lebih banyak pasien kanker, termasuk dari luar negeri," ujar dr. Soeko.

RS Kanker Dharmais berfokus pada penguatan kolaborasi dengan berbagai rumah sakit, organisasi, dan yayasan kanker untuk memperluas akses pengobatan kanker anak di seluruh Indonesia.

Organisasi profesi, yayasan kanker, dan komunitas peduli kanker anak turut mendukung berbagai inisiatif, termasuk pendampingan pasien dan keluarga, serta penggalangan dana untuk obat-obatan yang sulit diakses.

Dengan peluncuran RAN Kanker Anak 2025-2029 dan penguatan fasilitas serta kolaborasi ini, diharapkan RS Kanker Dharmais dapat menghadapi tantangan dalam meningkatkan akses layanan kanker anak di Indonesia. (fathur)