"Gemerlap ogoh-ogoh di Denpasar bukan panggung untuk dentuman sound system, tetapi panggung budaya yang sakral." PEMERINTAH Kota (Pemkot) Denpasar mengambil langkah tegas menjelang Nyepi. Pawai ogoh-ogoh, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan, kini diatur dengan ketat. Sound system dilarang, gamelan dan alat musik tradisional diwajibkan. Kebijakan ini bukan sekadar aturan, tetapi sebuah upaya serius mengembalikan makna ritual dan kebudayaan Bali. Pengumuman ini, disampaikan langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, dalam sosialisasi kepada STT/Kelompok Pemuda. Ia memimpin Tim Pengawasan Pelestarian Ogoh-ogoh Kota Denpasar yang terdiri dari OPD Pemkot Denpasar, PHDI Kota Denpasar, MDA Kota Denpasar, Kepolisian, dan TNI. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengawal kebijakan yang tertuang dalam Perda Nomor 9 Tahun 2024 tentang Pelestarian Ogoh-Ogoh dan Perwali Nomor 11 Tahun 2025 sebagai petunjuk pelaksanaannya. Pawai ogoh-ogoh, terutama di kawasan Catur Muka, memang selalu menarik perhatian. Namun, selama ini, gelaran tersebut kerap diwarnai penggunaan sound system yang berlebihan, bahkan cenderung "hore". Musik-musik modern mengalahkan alunan gamelan. Alih-alih menjadi bagian dari ritual, pawai ogoh-ogoh berubah menjadi konser jalanan. Kebijakan ini adalah bentuk koreksi. Pemerintah Kota Denpasar ingin pawai ogoh-ogoh kembali ke akar budayanya. Menggandeng gamelan, kulkul, atau alat musik tradisional lainnya, adalah upaya menjaga kesucian upacara Tawur Kesanga menyambut Tahun Baru Caka 1947. Langkah ini tentu bukan tanpa tantangan. Ada STT/Kelompok Pemuda yang mungkin merasa keterbatasan. Namun, di sinilah kearifan lokal ditantang. Kolaborasi antar STT, penggunaan alat musik tradisional yang dimiliki, menjadi solusi yang diharapkan. Pemerintah Kota Denpasar layak diapresiasi. Di tengah modernitas, mereka berani menegaskan jati diri. Pawai ogoh-ogoh haruslah menjadi bagian dari ritual yang khidmat, bukan sekadar pesta pora yang kehilangan makna. (*)
Baca juga:
Sasar Turis Berkualitas