Podiumnews.com / Kolom / Editorial

Bali: Alam Terjaga, Hidup Berkah

Oleh Editor • 20 April 2025 • 02:17:00 WITA

Bali: Alam Terjaga, Hidup Berkah
Ilustrasi: para petani tersenyum bahagia dengan berkah panen melimpah. (podiumnews)

PERNYATAAN Gubernur Bali, Wayan Koster, dalam forum halal bihalal MUI Provinsi Bali Sabtu (19/4/2025) lalu, kembali mengingatkan esensi relasi manusia dan alam di Pulau Dewata.

Lebih dari sekadar imbauan, penegasannya bahwa setiap individu yang mencari penghidupan di Bali memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam, patut direnungkan sebagai prinsip mendasar.

Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang diusung Koster melampaui dimensi sektarian. Ia adalah pengejawantahan kearifan lokal yang melihat alam, manusia, dan kebudayaan sebagai entitas yang saling terjalin dan harus dimuliakan.

Dalam konteks Bali, alam bukanlah sekadar latar belakang pariwisata, melainkan fondasi utama kehidupan sosial dan ekonomi. Keindahan bentang alam adalah modal yang tak ternilai harganya.

Pesan Koster, "Jaga di Bali semua karena kita hidup di sini, menghirup udara di sini, mencari rezeki di sini," adalah pengingat sederhana namun mendalam.

Kesejahteraan yang kita nikmati di Bali berakar pada kondisi alamnya. Merusak alam berarti menggerogoti sumber kehidupan dan potensi ekonomi di masa depan.

Lebih jauh, Koster juga menyoroti pentingnya toleransi antar umat beragama. Keharmonisan sosial adalah prasyarat bagi Bali yang stabil dan menarik bagi wisatawan, yang pada gilirannya menopang perekonomian. Keseimbangan antara menjaga alam dan memelihara kerukunan adalah kunci keberlanjutan Bali.

Titah Gubernur Koster ini adalah seruan kolektif. Menjaga Bali bukan hanya tugas pemerintah atau kelompok tertentu, melainkan tanggung jawab setiap individu yang beraktivitas di pulau ini. Alam yang lestari dan masyarakat yang harmonis adalah warisan berharga yang harus kita jaga bersama demi generasi mendatang. (*)