Podiumnews.com / Kolom / Editorial

Bali Harus Bebas Preman!

Oleh Editor • 11 Mei 2025 • 18:33:00 WITA

Bali Harus Bebas Preman!
Editorial. (Podiumnews)

PERNYATAAN keras Gubernur Bali, Wayan Koster, di tengah perayaan HUT Kota Bangli, Sabtu (10/5/2025), bukan sekadar retorika. Nada berang yang ia tunjukkan terhadap praktik premanisme yang meresahkan adalah cerminan dari komitmen serius untuk menjaga citra luhur Pulau Dewata. Premanisme, berkedok ormas atau kelompok apa pun, tidak memiliki tempat di Bali.  

Koster benar. Premanisme bukan budaya Bali. Nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi masyarakat Bali adalah kedamaian, keramahtamahan, dan gotong royong. Praktik-praktik intimidasi, pungutan liar, dan kekerasan yang dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab merusak tatanan sosial dan mencoreng citra Bali sebagai destinasi pariwisata yang aman dan nyaman.  

Ancaman ini tidak bisa dibiarkan. Jika dibiarkan, praktik premanisme akan semakin merajalela dan menggerogoti fondasi pariwisata Bali. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh wisatawan, tetapi juga oleh masyarakat Bali sendiri. Investasi yang berkualitas akan enggan masuk, dan lapangan kerja akan terhambat.

Oleh karena itu, instruksi Gubernur Koster kepada aparat keamanan—TNI, Polri, dan pecalang—untuk bersinergi memberantas premanisme adalah langkah yang tepat. Namun, upaya ini tidak akan berhasil tanpa dukungan penuh dari masyarakat.

Seruan Koster kepada masyarakat untuk aktif melaporkan praktik-praktik premanisme adalah kunci. Masyarakat tidak boleh takut atau apatis. Keberanian untuk bersuara dan melaporkan pelanggaran hukum adalah bentuk partisipasi aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban Bali.

Komitmen Gubernur Koster untuk menjadikan Bangli sebagai contoh daerah yang aman dan bebas dari premanisme patut diapresiasi. Ini adalah langkah awal yang baik untuk mewujudkan Bali Era Baru, di mana keamanan menjadi prasyarat utama untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Namun, komitmen ini harus diiringi dengan tindakan nyata. Aparat keamanan harus bertindak tegas dan profesional dalam menangani kasus-kasus premanisme. Masyarakat harus dilibatkan secara aktif dalam menjaga keamanan lingkungan masing-masing.

Bali harus bebas dari premanisme. Ini bukan hanya demi citra pariwisata, tetapi juga demi masa depan Bali yang lebih baik. Mari kita dukung upaya Gubernur Koster dan bersama-sama menciptakan Bali yang aman, damai, dan sejahtera. (*)