DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, menegaskan bahwa kerukunan antarumat beragama adalah fondasi utama bagi eksistensi Bali sebagai destinasi wisata dunia. Dalam pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) se-Bali di Gedung Lila Graha, Selasa (3/6/2025), ia menyampaikan bahwa keamanan dan kedamaian bukanlah bonus, tetapi kebutuhan pokok bagi pariwisata Bali. “Kerukunan adalah harga mati. Bali hidup dari pariwisata, dan pariwisata butuh kedamaian,” ujar Giri Prasta. Ia pun menyampaikan apresiasi kepada FKUB yang selama ini konsisten menjaga empat pilar kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Menurutnya, menjaga kerukunan di tengah pluralitas Bali bukan sekadar tanggung jawab moral, tapi juga tanggung jawab ekonomi. "Kalau Bali gaduh, pariwisata bisa runtuh. Kedamaian ini bukan cuma tugas polisi atau satpol PP, tapi tugas semua, terutama para tokoh agama," tambahnya. Senada dengan itu, Ketua FKUB Provinsi Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, mengingatkan bahwa isu agama dan identitas sangat sensitif di tengah masyarakat. Oleh karena itu, sinergi antarlembaga dan tokoh agama mutlak diperlukan agar ketenangan sosial tetap terjaga. “Kerukunan itu mahal, bahkan sangat mahal. Jangan sampai kita sadar nilainya setelah semuanya terlambat,” tegasnya. Ia juga menyampaikan bahwa kerukunan tak bisa dibangun hanya melalui seremoni dan jargon. Perlu strategi aktif, dialog terbuka, dan edukasi berkelanjutan—terutama bagi generasi muda agar mereka tak mudah terprovokasi oleh isu SARA di era digital ini. Rakerda FKUB dihadiri oleh jajaran pengurus FKUB se-Bali, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Bali Gede Suralaga, serta perwakilan tokoh-tokoh agama dan masyarakat. (isu/suteja)
Baca juga :
• Rayakan Tumpek Krulut, Pemprov Bali Gaungkan Cinta Lewat Musik
• Kurator PKB Bantah Isu Pelarangan Petruk Tampil
• Jangan Remehkan Ibu Rumah Tangga, Itu Pilihan Mulia