Search

Home / Aktual / News

Stop Pola Angkut, Denpasar Timur Diuji PSBS

Editor   |    06 Juni 2025    |   08:49:00 WITA

Stop Pola Angkut, Denpasar Timur Diuji PSBS
DutaPSBS PADAS Putri Koster didampingi Sekretaris I TP PKK Denpasar Kristi Arya Wibawa dalam kegiatan pengelolaan sampah berbasis sumber, Kamis (5/6/2025) di Denpasar Timur. (foto/isu)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Denpasar Timur menjadi kawasan pertama yang secara nyata diuji dalam penerapan sistem Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) Palemahan Kedas. Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, dalam sosialisasi di Kantor Camat Denpasar Timur, Kamis (5/6/2025), menegaskan agar pola lama berupa angkut sampah langsung ke TPA segera dihentikan.

"Jika kita terus mempertahankan pola angkut sampah, masyarakat tidak akan pernah terlatih memilah dan mengelola dari sumbernya," tegas Putri Koster yang juga Duta PSBS Palemahan Kedas.

Sosialisasi ini diikuti oleh para perbekel, lurah, unsur desa adat, dan pengurus TP PKK se-Denpasar Timur. Hadir pula Sekretaris I TP PKK Kota Denpasar yang juga Ketua GOW, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, serta Camat Denpasar Timur, Ni Ketut Sri Karyawati.

Putri Koster menyoroti masih rendahnya kesadaran masyarakat meskipun regulasi sudah diterbitkan sejak enam tahun lalu. Ia menilai pengelolaan sampah yang hanya memindahkan dari satu titik ke titik lain tidak akan menyelesaikan persoalan.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, desa adat, PKK, dan masyarakat dalam mewujudkan Bali yang bersih dan bebas sampah, sebagaimana amanat Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 09 Tahun 2025.

“Jangan hanya duduk di belakang meja. Kita semua harus turun, mengawal langsung proses di lapangan,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris I TP PKK Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, menyatakan komitmen penuh Pemkot Denpasar dalam mendukung gerakan ini. Ia menyebut bahwa peran keluarga, terutama ibu rumah tangga, menjadi kunci dalam keberhasilan pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga.

“Ini bukan hanya tugas pemerintah. Semua lapisan masyarakat harus terlibat agar gerakan ini tidak sekadar menjadi slogan,” kata Ayu Kristi.

Dengan penekanan ini, Denpasar Timur menjadi wilayah uji nyali awal dari PSBS Palemahan Kedas, sekaligus tolok ukur keseriusan dalam mengubah pola lama menuju sistem yang lebih berkelanjutan.

(isu/suteja)

 

Baca juga :
  • Hindari Pendakian ke Gunung Agung Saat Cuaca Ekstrem
  • Danone Diultimatum, Bali Larang Plastik Sekali Pakai
  • Pemkot Denpasar Siap Tindak Tegas Pembakar Sampah