Podiumnews.com / Kolom / Editorial

Kreneng: Ujian Penataan Kota

Oleh Editor • 10 Juni 2025 • 21:37:00 WITA

Kreneng: Ujian Penataan Kota
Editorial. (Podiumnews)

TAHAP krusial penataan kawasan Pasar dan Terminal Kreneng di Denpasar kini resmi bergulir. Pemerintah Kota Denpasar telah memulai langkah relokasi pedagang, sebagai bagian dari rencana besar revitalisasi fisik yang digadang akan mengoptimalkan fungsi simpul ekonomi dan transportasi strategis ini. Peninjauan langsung yang dipimpin Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, pada Selasa (10/6/2025), seolah menjadi penanda dimulainya sebuah babak baru bagi wajah Denpasar.

Pasar dan Terminal Kreneng memang bukan sekadar bangunan fisik. Ia adalah urat nadi perekonomian, persimpangan aktivitas transportasi, dan cerminan denyut kehidupan urban di Denpasar. Oleh karena itu, ambisi Pemkot untuk menciptakan lingkungan yang lebih tertib, bersih, dan nyaman, dengan konsep terpadu berbasis budaya dan kearifan lokal Bali, patut diapresiasi. Visi ini selaras dengan komitmen Walikota I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa untuk menjadikan Kreneng representasi kota yang ramah, bersih, dan efisien.

Namun, di balik narasi ambisius ini, terletak sebuah tantangan yang tidak bisa diremehkan: relokasi pedagang. Meski Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma, Ida Bagus Kompyang Wiranata, telah mengonfirmasi persiapan lokasi relokasi sementara dan pembersihan gedung los tengah, proses pemindahan ini adalah titik kritis. Sejarah menunjukkan, setiap proyek penataan yang melibatkan penggusuran atau pemindahan pedagang selalu rentan memicu gesekan sosial dan ketidaknyamanan.

Komitmen Pemkot untuk melibatkan semua elemen, termasuk para pedagang dan pihak desa setempat, menjadi kunci utama. Pelibatan ini tidak boleh hanya sebatas formalitas, melainkan harus diterjemahkan dalam dialog yang tulus, transparan, dan berkelanjutan. Memastikan tempat relokasi yang layak, aksesibilitas yang baik, dan jaminan keberlanjutan ekonomi bagi para pedagang adalah prasyarat mutlak. Tanpa hal ini, visi jangka panjang untuk menjadikan Kreneng sebagai ruang publik terintegrasi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, hanya akan menjadi angan.

Penataan Kreneng adalah ujian nyata bagi Pemkot Denpasar. Ini bukan hanya tentang membangun infrastruktur fisik, melainkan tentang merajut ulang simpul sosial-ekonomi yang kompleks. Keberhasilan proyek ini akan sangat ditentukan oleh sejauh mana Pemkot mampu menyeimbangkan ambisi estetika dan ketertiban dengan kepekaan sosial serta keadilan bagi mereka yang paling terdampak. Hanya dengan komitmen penuh pada partisipasi dan solusi yang berpihak pada masyarakat, wajah baru Kreneng akan benar-benar merepresentasikan Denpasar yang maju, aman, dan nyaman bagi seluruh warganya. (*)