Search

Home / Aktual / Sosial Budaya

Denpasar Ingin Jadi Kota Contoh Moderasi Beragama di Indonesia

Editor   |    18 Juni 2025    |   22:29:00 WITA

Denpasar Ingin Jadi Kota Contoh Moderasi Beragama di Indonesia
Wawali Arya Wibawa membuka sosialisasi moderasi beragama dan kerukunan umat, Rabu (18/6/2025) di Denpasar. (foto/sukadana)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, menegaskan bahwa Kota Denpasar ingin menjadi kota percontohan moderasi beragama di Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikannya saat membuka kegiatan Sosialisasi Moderasi Beragama yang diselenggarakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Denpasar, Rabu (18/6/2025) di Gedung Pusdiklat Buddha Sakyamuni.

Kegiatan ini menghadirkan tokoh lintas agama dan pemangku kebijakan dari berbagai lembaga, termasuk Kementerian Agama, akademisi, dan perwakilan umat dari PHDI, MUI, Keuskupan Denpasar, Walubi, MPUK, dan komunitas lainnya.

“Denpasar bukan hanya pusat pemerintahan, tapi juga miniatur keberagaman Indonesia. Maka penting bagi kita menjaga ruang harmoni ini dengan cara yang moderat dan saling menghargai,” ujar Arya Wibawa.

Ia menekankan bahwa moderasi beragama bukan upaya menyeragamkan keyakinan, melainkan mengajak umat untuk bersikap adil, toleran, dan saling menghormati dalam kehidupan bersama. Moderasi juga menjadi benteng terhadap paham radikalisme, intoleransi, serta provokasi yang kerap berkembang di media sosial.

FKUB, menurutnya, memiliki peran vital dalam menjembatani perbedaan serta membangun ruang dialog yang terbuka antarumat.

Ketua FKUB Denpasar, Prof Dr I Nyoman Budiana, menambahkan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari komitmen FKUB untuk mewujudkan masyarakat Denpasar yang inklusif, sesuai dengan semangat Vasudhaiva Kutumbakam atau kita semua bersaudara.

Sementara Ketua panitia, Pendeta Justus, menjelaskan bahwa kegiatan ini juga mensosialisasikan Peraturan Menteri Bersama Nomor 9 dan 8 Tahun 2006 tentang pedoman pemeliharaan kerukunan umat beragama dan pendirian rumah ibadat.

“Melalui pemahaman yang benar atas peraturan ini, kita berharap masyarakat dapat membangun rumah ibadat dengan menjunjung tinggi semangat dialog dan kerukunan,” ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Kota Denpasar dalam membina toleransi, memperkuat persaudaraan, dan menunjukkan bahwa keberagaman adalah kekuatan utama dalam membangun peradaban yang damai.

(sukadana/suteja)

Baca juga :
  • PKB Tabanan 2025 Jadi Ajang Uji Mental Seniman
  • Lansia Penglatan Melek Teknologi, Tolak Terpinggirkan di Era Digital
  • Radio Inklusi Denpasar Tuai Apresiasi Delegasi Maldives