Search

Home / Aktual / Advertorial

“Pula-Pala”, Warisan Spiritual dari Kedonganan di PKB XLVII

Editor   |    06 Juli 2025    |   18:37:00 WITA

“Pula-Pala”, Warisan Spiritual dari Kedonganan di PKB XLVII
Sanggar Seni Paras Paros saat menampilkan Barong Landung "Pula-Pala" di Kalangan Ayodya, Sabtu (5/7/2025). (foto/adi)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Suasana magis menyelimuti Kalangan Ayodya, Taman Budaya Denpasar, saat Sanggar Seni Paras Paros dari Banjar Ketapang, Desa Adat Kedonganan, menampilkan dramatari Barong Landung bertajuk “Pula-Pala”, Sabtu malam (5/7/2025). Pagelaran ini merupakan bagian dari rangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 yang tahun ini membuka ruang khusus bagi ekspresi budaya berbasis lokal genius.

Lebih dari sekadar hiburan, “Pula-Pala” menghadirkan pesan filosofis yang kuat. Segala yang tumbuh berawal dari benih yang ditanam dalam pikiran, diucapkan dalam kata, dan diwujudkan dalam perbuatan. Cerita ini menggambarkan ungkapan syukur masyarakat Kedonganan kepada Ratu Gede Bagus Pengenter, pelindung alam dan pemberi berkah hasil laut.

Dengan kekuatan dramatik dan tata artistik yang memikat, pagelaran ini berhasil menyentuh sisi spiritual penonton. Rangkaian cerita menampilkan perjalanan Ki Dukuh Kawia dan prosesi sakral Rejang Patedun yang melatarbelakangi kelahiran Barong Landung sebagai simbol pelindung desa.

Sutradara dan koordinator pagelaran, Wayan Adi Saputra, S.Sn., menyampaikan bahwa “Pula-Pala” digali dari kehidupan sehari-hari masyarakat Kedonganan. Ia menyebut karya ini sebagai wujud upaya menanam nilai dan menjaga harmoni antara manusia dan alam melalui seni.

Pagelaran ini disiapkan secara intensif sejak April hingga Juni 2025. Sebanyak 18 penabuh, 10 penari, dan 1 penembang terlibat dalam pementasan berdurasi satu jam yang dikemas penuh penghayatan dan kekompakan.

Apresiasi juga disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Badung dan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali atas dukungan terhadap seniman lokal. Menurut Wayan Adi, hadirnya kategori Barong Landung dalam PKB menjadi pemicu semangat bagi kelompok seni untuk terus berkarya.

Pertunjukan ditutup dengan tepuk tangan meriah dari penonton. Sambutan hangat tersebut menjadi bentuk penghormatan terhadap nilai budaya yang ditampilkan secara total oleh Sanggar Seni Paras Paros.

Melalui “Pula-Pala”, masyarakat Kedonganan telah menanam warisan berupa nilai, keyakinan, dan keindahan yang hidup dalam kesadaran generasi mendatang.

(adi/suteja)

Baca juga :
  • Pranawa Swaram Angkat Warisan Lotring di PKB XLVII
  • Sanggar Candrawangsa Tampilkan Gamelan Inovatif Bertema Tapa Prakerti
  • Badung Memukau di Lomba Barong Ket PKB 2025