JAKARTA, PODIUMNEWS.com - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menilai gaya ceplas-ceplos Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa justru efektif dalam melonggarkan kebijakan uang ketat. Ia menyebut gaya koboi Menkeu terbukti tokcer dalam sebulan terakhir, membuat pasar lebih percaya diri terhadap kebijakan fiskal pemerintah. Menurut Said, pendekatan berani itu tercermin dari sikap tegas Menkeu mengendalikan arah kebijakan di tengah ketatnya pasar pendanaan. Hasilnya, suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 2026 berhasil disepakati pada level moderat 6,9 persen yang dinilai sebagai batas atas psikologis. “Namun kita yakin gaya koboi Menkeu kita bisa melonggarkan kebijakan uang ketat dan terbukti dalam sebulan ini. Kondisi kita harapkan terus berlanjut sehingga suku bunga SBN tahun depan bisa lebih rendah dan biaya yang ditanggung APBN semakin rendah,” kata Said Abdullah dalam keterangan, Kamis (24/9/2025) di Jakarta. Kebijakan yang dimaksud adalah Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025 yang berlaku sejak 12 September 2025. Melalui beleid ini, pemerintah menempatkan dana negara pada lima bank mitra, yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, dan BSI. Total penempatan dana mencapai Rp200 triliun dengan limit Rp55 triliun masing-masing untuk Mandiri, BRI, dan BNI, Rp25 triliun untuk BTN, serta Rp10 triliun untuk BSI. Skema yang digunakan berbentuk deposito on call konvensional maupun syariah, tanpa mekanisme lelang, dengan tenor enam bulan dan dapat diperpanjang. Purbaya menegaskan penempatan dana tersebut wajib digunakan untuk mendukung pertumbuhan sektor riil dan tidak diperkenankan dipakai membeli SBN. “Saya pastikan, dana yang harus dikirim masuk ke sistem perbankan hari ini. Pasti pelan-pelan akan ke kredit, sehingga ekonominya bisa bergerak,” ucapnya dalam siaran pers, Minggu (14/9/2025). Adapun imbal hasil penempatan ditetapkan sebesar 80,476 persen dari BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI 7-DRR). Bank penerima wajib melaporkan penggunaan dana secara berkala kepada Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Banggar DPR optimistis gaya koboi Menkeu akan memberi dampak lebih luas. Jika konsisten, tren ini diperkirakan mampu menurunkan yield SBN lebih rendah dari 6,9 persen pada 2026 dan meringankan beban bunga APBN. (riki/sukadana)
Baca juga :
• Kejahatan Digital Marak, Negara Kedodoran Atur SIM Card
• Iklan Pemerintah di Bioskop Dinilai Ulangi Pola Orde Baru
• Presiden Prabowo Lantik Menteri Baru dalam Reshuffle Ketiga