Podiumnews.com / Aktual / Politik

Motif Balas Dendam Bullying Picu Ledakan Bom SMAN 72

Oleh Nyoman Sukadana • 09 November 2025 • 05:56:00 WITA

Motif Balas Dendam Bullying Picu Ledakan Bom SMAN 72
ILUSTRASI: Amarah terpendam korban bullying di sekolah, yang terdistorsi media sosial, meledak menjadi tragedi. Kekerasan batiniah berujung fatal. (podiumnews)

JAKARTA, PODIUMNEWS.com – Insiden ledakan di lingkungan SMA Negeri 72 Jakarta Utara, yang melukai puluhan siswa, mulai mengungkap dugaan motif mengerikan di baliknya. Seorang siswa kelas XI berinisial S menyebut, pelaku yang diduga merupakan siswa berusia 17 tahun, membawa bom rakitan sebagai respons dari perundungan (bullying) yang dialaminya.

Menurut kesaksian S, bom molotov atau bom rakitan yang ditemukan di area masjid sekolah diduga dibawa oleh siswa yang sering menjadi korban perundungan.

"Saya menduga siswa ini ingin balas dendam dan bunuh diri. Tadi saya lihat ada tiga jenis bom dan hanya dua yang meledak," kata S, Jumat (7/11/2025).

Ledakan tersebut terjadi sesaat setelah khutbah Jumat selesai, tepat sebelum iqomah dikumandangkan. Dentuman keras ini segera memicu kepanikan massal di antara siswa dan jamaah yang sedang berada di masjid sekolah.

Penyelidikan Polisi dan Sorotan DPR

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, usai meninjau para korban di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta, membenarkan bahwa pelaku diduga adalah seorang siswa berusia 17 tahun.

Meski demikian, Dasco menegaskan bahwa informasi lengkap terkait motif, kronologi pasti, maupun dugaan perundungan yang melatarinya masih menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian.

"Soal ini biar nanti pihak yang berwenang atau pihak kepolisian yang menyampaikan ke rekan media," kata Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.

Secara terpisah, Dasco juga menyoroti dugaan pengaruh media sosial terhadap peristiwa ini. Ia mengimbau agar sekolah-sekolah lebih aktif memberikan edukasi dan peringatan kepada para siswa agar berhati-hati dalam menerima informasi daring yang berpotensi memicu tindakan fatal.

Korban Luka Bakar dan Gangguan Dengar

Polda Metro Jaya mengumumkan kondisi terkini para korban. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, menyebut dari total 54 siswa yang sempat dirawat, 21 telah dipulangkan dan 33 siswa masih menjalani perawatan medis di RS Islam Jakarta dan RS Yarsi.

"Dari 54 siswa, 27 berada di RS Islam Jakarta dan 6 di RS Yarsi, dari 54 tinggal 33 orang, 21 sudah pulang dalam kondisi sudah baik," ujar Budi Hermanto.

Beberapa korban yang masih dirawat dilaporkan mengalami luka bakar dan gangguan pendengaran akibat dentuman keras ledakan. Polisi berharap seluruh siswa segera pulih total dan dapat kembali beraktivitas normal.

(riki/sukadana)