Podiumnews.com / Aktual / Politik

DPRD Badung Ajak Warga Kuta Bangun Kolaborasi Cegah Rabies

Oleh Nyoman Sukadana • 06 Desember 2025 • 22:19:00 WITA

DPRD Badung Ajak Warga Kuta Bangun Kolaborasi Cegah Rabies
Anggota DPRD Badung I Nyoman Graha Wicaksana saat memberikan sosialisasi Perda rabies di Kuta. (foto/angga)

MANGUPURA, PODIUMNEWS.com — Upaya menjaga keamanan dan kesehatan lingkungan di kawasan pariwisata kembali menjadi perhatian serius di Kuta. Hal ini terlihat dari antusiasme puluhan warga yang hadir dalam Sosialisasi Peraturan Daerah tentang perlindungan dan penertiban hewan penular rabies (Sosper) yang digelar di Hotel Bakung Sari, Kuta, Sabtu (6/12/2025).

Kegiatan tersebut diprakarsai anggota DPRD Badung Dapil Kuta, I Nyoman Graha Wicaksana, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPRD Badung. Ia menekankan bahwa sosialisasi bukan hanya mekanisme penyampaian aturan, tetapi forum membangun kolaborasi nyata antara masyarakat dan pemerintah.

Menurut Graha Wicaksana, keberhasilan pengendalian rabies di Kuta sangat bergantung pada pemahaman publik dan keterlibatan langsung warga di tingkat banjar maupun lingkungan.

“Hari ini kami melaksanakan sosialisasi dan meminta pendapat, arahan dan masukan dari warga. Tanggapan dari masyarakat sangat baik, dan banyak masukan yang diberikan kepada kami,” ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa Kuta merupakan kawasan dengan populasi anjing liar yang cukup tinggi sehingga memiliki risiko penularan rabies yang tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga citra pariwisata internasional.

“Khususnya di daerah kami, yakni Kuta, banyak anjing liar sehingga rawan terjadi penularan rabies, yang dapat berimplikasi negatif pada pariwisata. Terlebih isu rabies sangat sensitif, jika wisatawan yang berlibur di Kuta sampai terjangkit,” tegasnya.

Dalam forum tersebut, warga menyampaikan berbagai pengalaman terkait penanganan anjing liar dan tantangan di lapangan. Diskusi berjalan interaktif karena masyarakat menyadari bahwa isu rabies bukan hanya persoalan medis, tetapi juga menyangkut keselamatan wisatawan, kenyamanan publik, dan citra Kuta sebagai destinasi kelas dunia.

Graha Wicaksana menilai bahwa Kuta harus menjadi contoh penanganan rabies berbasis kolaborasi, di mana pemerintah daerah menyediakan regulasi dan dukungan teknis, sementara masyarakat turut aktif dalam pengawasan, pelaporan dan edukasi lingkungan.

“Melalui sosper ini, kami harapkan masyarakat dapat memahami dan menyadari betapa pentingnya pencegahan, sehingga permasalahan rabies ini tidak menjadi konsumsi internasional,” pungkasnya.

Dengan pendekatan yang lebih partisipatif, Graha Wicaksana berharap penerapan Perda rabies di Kuta dapat berjalan efektif dan menjadi model bagi wilayah lain di Badung.

(angga/sukadana)