Search

Home / Aktual / Edukasi

Dua Guru Buleleng Ukir Prestasi Nasional

Editor   |    14 Juli 2024    |   19:18:00 WITA

Dua Guru Buleleng Ukir Prestasi Nasional
Desi Dwi dan Dian Catur Rini saat menerima penghargaan di ajang Festival Kurikulu Merdeka di Jakarta pada Jumat (5/7/2024). (dok/pribadi)

SINGARJA, PODIUMNEWS.com – Dua guru asal Buleleng mengukir prestasi tingkat nasional di ajang Festival Kurikulum Merdeka.

Penghargaan ini diraih Ni Luh Desy Dwi Anike Dhamayanti dari SMAN 2 Banjar sebagai karya terbaik kategori Video Potret Cerita Kurikulum Merdeka. Selanjutnya, Ketut Dian Caturini dari SMPN 2 Banjar sebagai karya terbaik dalam kategori Foto Potret Cerita Kurikulum Merdeka.

Kepala Sekolah SMPN 2 Banjar, Putu Reka Adisuta yang dikonfirmasi membenarkan keberhasilan yang diraih salah satu tenaga pendidik di sekolah tersebut.

"Penghargaan ini menunjukkan dedikasi dan kreativitas para guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di sekolah kami,” ujarnya, Minggu (14/7/2024) di Singaraja.

Prestasi ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

“Kami berharap ini dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk terus berinovasi dalam proses pembelajaran," imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, Festival Kurikulum Merdeka merupakan program tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Program ini memberikan kesempatan bagi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk berbagi cerita serta praktek baik dalam penerapan Kurikulum Merdeka. Kegiatan berlangsung dari bulan Juni hingga Juli dan puncaknya diadakan di Jakarta Convention Center pada tanggal 5 Juli 2024.

Lomba Cerita Potret Kurikulum Merdeka menjadi salah satu agenda utama dalam festival ini, di mana peserta menampilkan pengalaman dan kisah inspiratif mereka dalam bentuk foto dan video yang diunggah melalui media sosial Kemendikbudristek.

Dari 43 ribu hasil karya, terpilih sebanyak 46 karya yang dipamerkan. Cerita-cerita tersebut kemudian dipublikasikan melalui media sosial dengan tujuan menginspirasi dan memotivasi pemangku kepentingan pendidikan lainnya menjelang tahun ajaran baru.

Melalui program ini terlihat bahwa murid juga berhak untuk merdeka dalam mengikuti proses belajarnya serta merasakan dan menikmati ruang belajar yang tidak dibatasi oleh ruang kelas. (suteja)

 


Baca juga: PKM Unwar Bina UMKM Ekonomi Kreatif Uang Kepeng Kamasan