Search

Home / Aktual / Ragam

Bunuh Diri Justru Tambah Derita Keluarga

Editor   |    05 April 2025    |   23:12:00 WITA

Bunuh Diri Justru Tambah Derita Keluarga
Kadek Satria. (foto/suteja)

BULELENG, PODIUMNEWS.com - Dalam ajaran Hindu, tindakan bunuh diri (ulah pati) dipandang bukan sebagai solusi atas permasalahan hidup. Tindakan tersebut justru menambah penderitaan bagi keluarga dan orang-orang terdekat yang ditinggalkan.

"Ulah pati bukanlah jalan keluar dari permasalahan hidup. Sebaliknya, ini justru menambah penderitaan bagi keluarga dan lingkungan sekitar," tegas Kadek Satria, Penyuluh Agama Hindu Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buleleng, Jumat (4/4/2025).

Satria berharap, penjelasan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih luas kepada masyarakat mengenai dampak bunuh diri dari perspektif ajaran Hindu. Ia juga mendorong masyarakat untuk mencari solusi positif dalam menghadapi masalah hidup, daripada mengakhiri hidup.

Menurut Satria, dalam keyakinan Hindu, kematian akibat bunuh diri memiliki konsekuensi spiritual yang berat. Atma (roh) orang yang bunuh diri dipercaya terkurung dalam alam kegelapan selama 60 ribu tahun, seperti yang tertulis dalam Kitab Parasara Dharmasastra.

Sementara itu, Lontar Yama Purwa Tattwa Atma menjelaskan bahwa jenazah korban bunuh diri harus dikubur terlebih dahulu sebelum prosesi ngaben dapat dilakukan, dan itu pun baru bisa dilakukan setelah lima tahun.

"Kematian adalah bagian alami dari siklus kehidupan yang harus diterima. Dunia ini merupakan tempat bagi manusia untuk menyucikan atma melalui perbuatan baik dan menghindari perbuatan buruk," jelas Satria, mengutip ajaran Hindu. (suteja)

Baca juga :
  • Robot Humanoid Unjuk Gigi di Pabrik, Tak Ganti Manusia?
  • AI Tiru Gaya Ghibli: Etika dan Batas Kreasi?
  • "Pang Tawang", Buleleng Kenalkan Tradisi Lewat Medsos