Search

Home / Kolom / Editorial

Bayang Narkoba Kelamkan Surga Badung

Dewa Fatur   |    28 April 2025    |   20:27:00 WITA

Bayang Narkoba Kelamkan Surga Badung
Pecandu Narkoba.(Foto: Dewa)

PENGUNGKAPAN, demi pengungkapan kasus narkoba di wilayah Badung dalam beberapa waktu terakhir, seperti yang terungkap dari laporan Polres Badung, menunjukkan bahwa kawasan pariwisata ini masih menjadi lahan subur bagi peredaran barang haram.

Ironisnya, praktik ini melibatkan berbagai kalangan, mulai dari pasangan sesama jenis, residivis, hingga mahasiswa. Bahkan, yang lebih memprihatinkan, jaringan peredaran narkoba ini disinyalir kuat dikendalikan dari balik tembok penjara.

Fenomena ini bukan lagi sekadar masalah kriminalitas biasa, melainkan sudah menjadi ancaman serius bagi tatanan sosial dan citra pariwisata Bali. Badung, sebagai salah satu jantung pariwisata Pulau Dewata, seharusnya steril dari praktik-praktik ilegal yang merusak.

Namun, fakta bahwa narkoba dengan mudah ditemukan dan diperjualbelikan di wilayah ini, bahkan dengan modus operandi sistem tempel yang terkoordinasi, mengindikasikan adanya kelemahan dalam pengawasan dan penegakan hukum.

Keterlibatan narapidana sebagai otak dari peredaran narkoba menjadi persoalan krusial yang membutuhkan perhatian khusus. Bagaimana mungkin seorang yang tengah menjalani hukuman di balik jeruji besi masih leluasa mengendalikan bisnis haram ini?

Hal ini jelas menunjukkan adanya celah dan potensi korupsi dalam sistem pemasyarakatan yang perlu segera dievaluasi dan diperbaiki.

Selain itu, terungkapnya kasus yang melibatkan generasi muda, seperti mahasiswa, juga menjadi lampu kuning bagi kita semua. Ini menandakan bahwa ancaman narkoba tidak mengenal usia maupun status sosial.

Perlu adanya upaya preventif yang lebih gencar, terutama di lingkungan pendidikan dan komunitas, untuk membentengi generasi penerus bangsa dari bahaya narkoba.

Aparat kepolisian patut diapresiasi atas kerja kerasnya dalam mengungkap berbagai kasus narkoba ini.

Namun, penangkapan para pelaku di lapangan hanyalah bagian dari solusi. Pemberantasan narkoba harus dilakukan secara komprehensif dan melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, lembaga pendidikan, dan keluarga menjadi kunci utama dalam memutus mata rantai peredaran narkoba di Badung.

Pemerintah daerah perlu memperkuat pengawasan di titik-titik rawan, seperti kawasan hiburan malam dan lingkungan kos-kosan.

Selain itu, program-program pencegahan narkoba yang efektif dan menyasar berbagai lapisan masyarakat harus digalakkan. Peran serta aktif masyarakat dalam memberikan informasi kepada pihak berwajib juga sangat penting.

Kita tidak bisa lagi memandang masalah narkoba di Badung sebelah mata. Jika tidak ditangani secara serius dan tuntas, bukan tidak mungkin wilayah ini akan semakin terjerumus dalam lingkaran setan narkoba yang merusak citra pariwisata dan masa depan generasi muda.

Perlu adanya tindakan nyata dan berkelanjutan, bukan sekadar retorika, untuk menjadikan Badung benar-benar bersih dan aman dari ancaman narkoba. (*)


Baca juga: Sasar Turis Berkualitas