Kakao Bangkit, Petani Badung Bergerak
Dewa Fatur |
31 Mei 2025 | 21:01:00 WITA
.jpeg)
BADUNG, PODIUMNEWS.com - Luas lahan pertanian di Kabupaten Badung terus menyusut. Dari 9.072 hektar pada 2019 menjadi hanya 8.024 hektar pada 2022. Angka itu bukan sekadar statistik, tapi sinyal bahaya bagi sektor pangan yang makin terdesak pembangunan fisik. Di tengah tekanan tersebut, ada secercah harapan dari Banjar Lipah, Petang. Sabtu (31/5/2025), Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa meninjau langsung kebun kakao Mekar Sari di Banjar Lipah, Desa Petang. Didampingi Ketua TP PKK Rasniathi Adi Arnawa dan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung, kunjungan ini bukan sekadar seremonial. Ia turun, memetik kakao yang sudah bisa dimakan langsung, lalu berdialog dengan para petani. "Saya berharap Kepala Dinas Pertanian bersama jajarannya serius menangani hal ini. Bila perlu, sesuai visi kita, pertanian harus terintegrasi dengan pariwisata. Ini akan segera kita rapatkan," tegas Bupati Adi Arnawa. Ia juga menekankan pentingnya menjadikan komoditas kakao sebagai unggulan daerah, bahkan menargetkan ekspor. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung, I Wayan Wijana, mengungkapkan bahwa pengembangan kakao di Banjar Lipah akan diperluas hingga 31 hektar tambahan. "Kami sudah latih para petani teknik budidaya yang baik. Wilayah ini akan kami dorong jadi sentra kakao, juga manggis, durian, dan salak," ujarnya. Bagi Badung, yang selama ini dikenal karena pariwisata, kebangkitan kakao bisa jadi titik balik. Bukan hanya untuk ekonomi desa, tapi untuk menyelamatkan tradisi bertani dari ancaman alih fungsi. (fathur)
Baca juga :
• Progres Koperasi Merah Putih di Badung Tembus 74 Persen
• Waspadai PHR Bocor, Bupati Badung Jajaki Teknologi ORBIS
• Badung Tertibkan Jam Operasional Hiburan Malam
