BADUNG, PODIUMNEWS.com – Politisi partai Golkar Wayan Suyasa,S.H., kariernya kini kian moncer. Selain diberikan kepercayaan memimpin partai berlambang pohon beringin di Kabupaten Badung, pria kelahiran 6 Februari 1971 ini juga dipercaya sebagai wakil ketua I di DPRD Badung. Suyasa yang meniti karier sebagai karyawan hotel di Nusa Dua selama 17 tahun ini, memulai karier politiknya sejak 17 tahun lalu dan terpilih sebagai anggota dewan di Badung pada pemilu 2009 melalui PNBK. Sejak menyandang gelar wakil rakyat inilah, sosok politisi muda saat itu sangat berpihak dengan kepentingan rakyat terutama terkait nasib buruh. Karena kepeduliannya terhadap buruh inilah, Suyasa sampai saat ini dipercaya sebagai ketua Federasi Serikat Pekerja (FSP) Bali di Kabupaten Badung. Karena paratainya tidak lolos ambang batas (electoral threshold) pada pemilu berikutnya, Suyasa muda yang masih sangat punya ambisi memperjuangkan nasib rakyat melalui jalur politik memilih pindah partai. Pilihannya adalah Partai Golkar, dengan harapan rakyat masih percaya. Faktanya rakyat memang masih menghendaki, dan terbukti pada Pemilu 2014 terpilih kembali sebagao wakil rakyat dari Golkar periode 2014-2019. Bahkan 2019-2024 Suyasa masih dipercaya rakyat dan saat ini menduduki posisi wakil ketua I DPRD Badung. Giat kemasyarakatannyapun semakin mantap, bahkan tiada hari tanpa aktivitas kemasyarakatan. Tidak saja dalam bentuk berbagai bantuan material, tapi juga anjang sana dan simakrama “pesuka dukan”. Acara-acara manusa yadnya, pitrayadnya, dewa yadnya hampir tak pernah absen dengan catatan ada pemberitahuan. Begitu juga aksi-aksi sosial, dilaukan baik secara kelembagaan atas nama wakil rakyat, ketua DPD Golkar Badung dan pribadi sering dilakukan. Apalagi menjelang hari-hari raya seperti Galungan, mungkin sosok Suyasa yang pertama kali membagi-bagikan daging babi sampai 1 ton. Aktivitas Suyasa ini diapresiasi masyarakat, lebih-lebih di saat kondisi pandemi covid-19. Kegiatan yang dilakukan baik secara kelembagaan maupun pribadi, benar benar dapat meringankan beban warga. “Saya sudah komitmen bahwa melalui jalur politik inilah bisa berbuat untuk rakyat, sehingga saya harus tetap eksis di parpol,” Kata Suyasa saat ditemui seusai melayat ke rumah duka almarhum Nini Sekar (ibunda Gde Suardika) di Desa Taman Punggul, Minggu (5/9). Alumni Fakultas Hukum Mahendradata ini mengakui, melaui jalur politik (sebagai wakil rakyat) secara langsung bisa menentukan kebijakan yang berpihak pada masyarakat. Namun demikian, Suyasa mengakui, masih ada sejumlah warga yang apriori menilai para politisi hanya mengejar kedudukan dan setelah itu lupa marwah perjuangannya. “ Biasa orang banyak kita harus pahami. Seperti pepatah Bali mengatakan, celebingkah beten biu, gumi linggah ajak liu,” katanya. (EDY/RIS/PDN)
Baca juga:
Sufmi Dasco: Tak Mungkin Pemilu 2024 Diundur ke 2027