Search

Home / Aktual / Edukasi

SDN 6 Gianyar Juara Cerdas Cermat Bahasa Bali Bulan Bung Karno

Editor   |    01 Juli 2025    |   20:23:00 WITA

SDN 6 Gianyar Juara Cerdas Cermat Bahasa Bali Bulan Bung Karno
Tim SDN 6 Gianyar menerima penghargaan usai menjuarai lomba Utsawa Widya Tarka Susastra Bali di ajang Bulan Bung Karno, Sanur, Selasa (1/7/2025). (foto/angga)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Siswa-siswi SD Negeri 6 Gianyar mencetak prestasi membanggakan dengan meraih juara pertama dalam lomba cerdas cermat Bahasa Bali atau Utsawa Widya Tarka Susastra Bali. Lomba ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam Bulan Bung Karno yang diselenggarakan oleh DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali.

Ajang bergengsi ini diikuti oleh 18 peserta dari seluruh kabupaten/kota di Bali, masing-masing mengirimkan dua duta. Semua peserta dari SDN 6 Gianyar merupakan siswa kelas 5, termasuk Gede Ravandra Kayanaputra yang mengaku merasa senang dan semangat mengikuti lomba. “Seneng banget bisa ikut lomba ini, apalagi bisa jadi juara. Deg-degan juga waktu lomba, tapi seru,” kata Gede.

Lomba Utsawa Widya Tarka Susastra Bali ini digelar selama dua hari pada 12–13 Juni 2025 dan ditutup secara resmi dalam acara penutupan Bulan Bung Karno di Hotel Prime Plaza, Sanur, Denpasar, pada Selasa (1/7/2025). Acara penutupan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting PDIP, termasuk Wayan Koster, Nyoman Giri Prasta, para bupati dan wali kota se-Bali, serta anggota DPRD Bali dari fraksi PDIP.

Penyerahan hadiah kepada para pemenang, termasuk tim SDN 6 Gianyar, dilakukan langsung oleh para pemimpin Bali dari PDIP sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi generasi muda dalam pelestarian budaya dan bahasa Bali.

Kadek Wahyu Prasetya, guru pembina SDN 6 Gianyar, menjelaskan bahwa keberhasilan timnya tidak terlepas dari latihan rutin dan persiapan materi yang mendalam. Ia menyebut materi lomba sangat berkaitan dengan nilai-nilai lokal dan kebijakan daerah.

“Materi yang diujikan meliputi Bulan Bung Karno, peraturan dan surat edaran Gubernur Bali, visi-misi Gubernur Bali, serta materi Bahasa Bali tingkat SD,” terang Wahyu.

Ia juga menyoroti pentingnya menumbuhkan kembali minat siswa dalam menggunakan Bahasa Bali, terutama di tengah derasnya penggunaan Bahasa Indonesia dan bahasa asing.

“Kalau di kota, anak-anak cenderung lebih sering pakai Bahasa Indonesia. Tapi di desa, masih banyak yang pakai Bahasa Bali dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Menurut Wahyu, kegiatan seperti ini menjadi salah satu cara efektif untuk menjaga kelangsungan Bahasa Bali di tengah tantangan zaman. “Dengan adanya lomba seperti Utsawa Widya Tarka Susastra Bali, anak-anak bisa lebih mengenal dan mencintai bahasa dan budaya sendiri. Ini penting agar Bahasa Bali tidak punah,” ujarnya.

Ia juga berharap agar kegiatan-kegiatan serupa tetap dipertahankan dan bahkan ditingkatkan di masa mendatang. “Semoga lomba-lomba terkait Bahasa Bali dan budaya Bali terus digelar. Ini bukan hanya ajang kompetisi, tapi juga bentuk nyata pelestarian budaya kita,” tegas Wahyu.

Ia menjelaskan, lomba Utsawa Widya Tarka Susastra Bali sendiri berbeda dari Utsawa Dharma Gita. Jika Dharma Gita berfokus pada seni tembang, maka Widya Tarka merupakan ajang cerdas cermat yang menguji pengetahuan siswa dalam bidang kebahasaan dan kebudayaan Bali.

“Dengan prestasi ini, SDN 6 Gianyar tidak hanya membawa pulang piala juara, tetapi juga semangat baru untuk terus menjaga dan merawat Bahasa Bali di tengah arus globalisasi,” tutup Wahyu.

(angga/suteja)

 

Baca juga :
  • Lulusan SLB Singaraja Siap Bersaing di Dunia Kerja
  • Psikolog: Paparan Pornografi Picu Anak Jadi Pelaku
  • Bupati Jembrana Dorong Sekolah Gali Dana dari Lahan