Search

Home / Sorot / Olahraga

Penolakan Tim U-20 Israel “Belum Titik”

Editor   |    23 Maret 2023    |   15:10:00 WITA

Penolakan Tim U-20 Israel “Belum Titik”
Plt Menpora Muhadjir Effendy, Selasa (21/3) di Jakarta, merespons terkait surat Gubernur Bali I Wayan Koster perihal Penolakan Tim Israel Bertanding di Bali untuk Piala Dunia U-20 tahun 2023. (foto/kemenpora)

KEPASTIAN apakah tim sepak bola U-20 Isreal akan diperbolehkan mengikuti Piala Dunia U-20 tahun 2023 oleh Indonesia selaku tuan rumah penyelenggara, belum ada kejelasan tegas.

Sebelumnya penolakan terhadap kehadiran tim Israel  yang akan mengikuti ajang sepak bola untuk pemain di bawah usia 20 tahun pada 20 Mei 2023 itu disuarakan sejumlah ormas Islam. Menyusul beberapa daerah kemudian juga muncul penolakan yang sama termasuk Provinsi Bali.

Provinsi Bali sendiri menjadi lokasi laga Piala Dunia U-20 bersama enam provinsi lain yang ditunjuk pemerintah pusat. Lima provinsi lain itu adalah DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Penolakan Provinsi Bali itu disampaikan secara resmi oleh Gubernur Bali Wayan Koster dengan berkirim surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) tertanggal 14 Maret 2023 bernomor T.00.426/11470/SEKRET perihal Penolakan Tim Israel Bertanding di Bali untuk Piala Dunia U-20 tahun 2023.  

Pelaksana tugas (Plt) Muhadjir Effendy merespons terkait surat tersebut. Dilansir dari laman Kemenpora, Kamis (24/3), Muhadjir mengaku  dirinya sudah melakukan komunikasi langsung dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster terkait surat tersebut.

"Saya sudah terima dan sudah komunikasi, dan sudah diskusi. Kesimpulan saya, dan semoga kesimpulan saya sama dengan pak Gubernur bahwa, surat tersebut masih koma, pokoknya koma itu belum titik," ujar Muhadjir, Selasa (21/3) di Jakarta.

Muhadjir juga menyampaikan terkait masalah Israel yang akan bermain di Piala Dunia U-20 ini akan terus dikomunikasikan dengan baik. "Pokoknya ini kan sudah merupakan kebijakan pemerintah, karena itu kita akan mencari titik temu. Karena kita menjadi tuan rumah ini kan melamar, itu harus menjadi pertimbangan. Pasti kita akan melakukan komunikasi lagi, gubernur kan bagian perpanjangan dari pemerintah," kata Muhadjir.  

Pria yang juga menjabat sebagai Menko PMK tersebut mengatakan dirinya sangat menjunjung tinggi konstitusi. "Kita harus patuh terhadap konstitusi itu ya, itu tidak bisa ditawar. Karena itu bukan hanya undang-undang, melainkan undang-undang dasar yang letaknya di pembukaan pada alenia pertama," tambahnya. 

"Karena itu kita tidak boleh main-main dengan itu. Tetapi  ingat kita juga menjadi bagian dari warga dunia yang sekarang mendapat kehormatan menjadi tuan rumah, yang belum tentu 50 tahun lagi kita mendapatkan kesempatan ini," tegasnya.  

Surat Gubernur Bali

Dikutip dari CNN Indonesia, Gubernur Bali I Wayan Koster mengirimkan surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI yang isinya menolak Timnas Israel berlaga di Bali dalam ajang Piala Dunia U-20.

Dalam dokumen yang diterima, surat Gubernur Bali berkop Garuda itu memiliki nomor T.00.426/11470/SEKRET perihal Penolakan Tim Israel Bertanding di Bali. Surat itu ditandatangani I Wayan Koster tertanggal 14 Maret 2023.

"Kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang tim dari negara Israel ikut bertanding di Provinsi Bali. Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan tim dari negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali," bunyi isi surat tersebut.

Dalam surat itu, Wayan Koster berpandangan kebijakan politik Israel terhadap Palestina tidak sesuai dengan kebijakan politik pemerintah Indonesia. Selain itu, kata dia, tidak ada hubungan diplomatik antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Israel.

"Hal ini dilakukan untuk menghormati hubungan diplomatik antara pemerintah Republik Indonesia dengan pemerintah negara lain di dunia, khususnya yang berkaitan dengan Israel," bunyi isi surat tersebut.

Saat dihubungi, Selasa (21/3), Wayan Koster membenarkan isi surat yang menolak Timnas Israel bertanding di Bali tersebut.

"Ya benar," kata Wayan Koster kepada CNN Indonesia.

Sukarno Tolak Israel

Ini bukan pertama kalinya sikap Indonesia menolak Israel dalam ajang olahraga internasioanl. Presiden RI Pertama Sukarno pada tahun 1962 menolak memberikan visa kepada delegasi Israel yang hendak mengikuti Asian Games di Indonesia.

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengapresiasi sikap yang ditunjukan Gubernur Bali Wayan Koster. “Sikap PDIP melalui Ketua DPP Bidang Keagamaan dan Ketua Bamusi Prof Dr Hamka Haq, dan kader PDIP yang merupakan Gubernur Bali I Wayan Koster yang secara terbuka menolak kedatangan Timnas Israel main di Bali/Indonesia, sudah sesuai dengan konstitusi dan teladan yang pernah dicontohkan oleh Presiden Sukarno,” ujar Nur Wahid melalui siaran pers, Rabu (22/3).

“Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi Pemerintah dan PSSI untuk tidak mengikuti sikap penolakan tersebut, dan menindaklanjutinya dengan mendesak FIFA untuk mencabut keikutsertaan Israel dalam ajang Piala Dunia U-20. Sebagaimana pada tahun 1972 IOC karena masalah kemanusiaan pernah mencabut keikutsertaan Rhodesia hanya beberapa hari sebelum penyelenggaraan Olimpiade, sehingga Rhodesia tidak bisa ikut bertanding dalam Olimpiade musim panas di Munich,” imbuhnya.

Nur Wahid lantas menyontohkan bagimana Qatar selaku tuan rumah Piala Dunia 2022 melobi FIFA untuk mengikuti kekhasan aturan iegara itu.  Seperti larangan minuman keras di dalam stadion dan juga larangan kampanye LGBT di dalam penyelenggaraan Piala Dunia 2022.

“Diterima dan dihormati oleh FIFA, dan FIFA menerima bahkan Presiden FIFA mengapresiasi sukses Qatar sebagai tuan rumah. Jadi, sebagai tuan rumah yang mempunyai karakter konstitusional, harusnya Indonesia juga punya bargain untuk menolak hal-hal yang bertentangan dengan prinsip yang diatur oleh konstitusi yang berlaku di negara kita,” tandasnya. (riki/sut)

 

 


Baca juga: