TERKENAL sebagai kawasan penghasil buah anggur unggulan di Bali, Kabupaten Buleleng ternyata memiliki satu produk olahan anggur lokal bernilai jual tinggi bernama Bulde (Buleleng Dessert) Wine. Minuman ini meski disebut wine, namun diproses dengan kadar alkohol 0 persen, sehingga aman untuk semua umur. Diekstrak dari buah anggur asli Buleleng yaitu Alphonsogrape. Hanya dengan Rp 45 ribu per botol ukuran kecil dan Rp 90 ribu per botol ukuran besar sudah dapat menikmati Bulde Wine yang memiliki cita rasa segar dan menggairahkan. Tidak hanya dari segi kenikmatannya, secara klinis Bulde Wine juga telah teruji kaya akan antioksidan dan enam senyawa fenolkarboksilat alami yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh. Seperti obat maag, anti-penuaan dini, anti-depresi, dan meningkatkan imunitas tubuh. Bahkan, kandungan antioksidan pada Bulde Wine ini dapat mencegah kanker. Di bawah bendera CV Pionir Akselerasi Sejahtera, perusahaan yang berdiri sejak tahun 2017 lalu, Bulde Wine lahir dari sinergi bersama dengan Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan Usaha Kecil dan Menengah (DagperinkopUKM) serta civitas akademika Jurusan Kimia Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Co-CEO CV Pionir Akselerasi Sejahtera, I Putu Pandu Setiawan menjelaskan tujuan hadirnya mereka adalah sebagai wadah bagi para petani anggur yang mengalami surplus saat panen raya. Guna mencegah buah anggur tidak terserap di pasaran, pihaknya siap membeli hasil panen petani dan mengolahnya menjadi produk yang bernilai tinggi. Di samping dessert wine, produk olahan lain seperti jus, kombucha, dan selai juga diproduksi oleh perusahaan yang bermarkas di Kelurahan Seririt ini. Kerjasama dilakukan dengan Kelompok Wanita Tani Anggur Wira Grape Sejahtera yang berlokasi di Desa Lokapaksa. "Para petani saat panen berlebih kan anggurnya jadi termanfaatkan di kita, kita olah menjadi lebih bernilai jual. Apalagi bagus ini anggur Buleleng jenis Alphonsogrape ini banyak manfaat untuk kesehatan," tutur Pandu, Senin (15/4/2024) di Buleleng. Berkat kerjasama yang telah terjalin dengan Undiksha, pihaknya berhasil meracik Bulde Wine yang kadar nutrisinya telah teruji secara klinis. Bersama Dinas DagperinkopUKM Buleleng, pembinaan dari segi produksi, pengemasan, dan pemasaran produk pun diterima oleh pihaknya. Sehingga, jajaran timnya yang terdiri dari 10 orang dapat mewujudkan produk Bulde Wine yang dipasarkan secara menarik dan profesional. Tidak hanya itu, legalitas pun dilengkapi melalui Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), badan hukum CV, uji BPOM, dan Sertifikasi Halal. "HAKI dan perizinan sudah lengkap semua. Astungkara untuk tahun ini BPOM dan sertifikasi Halal sudah jadi," ungkap Pandu. Pemasaran dilaksanakan baik dengan cara konvensional seperti di toko offline dan event UMKM, maupun secara online melalui marketplace seperti Tokopedia, Shopee, dan Tiktokshop. Terkadang, Pandu juga mengirimkan langsung kepada pelanggan melalui pesanan yang diterima via WhatsApp. Pelanggan Bulde Wine tidak hanya dari lokal Kabupaten Buleleng, namun juga dari daerah Bali Selatan seperti Nusa Dua, Kuta, dan Denpasar. Bahkan pengiriman produk juga dilakukan ke luar Bali seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa. Melalui Bulde Wine, Pandu berharap dapat menunjukkan kepada dunia bahwa anggur lokal Buleleng tidak kalah dengan produk luar negeri. Dirinya pun berharap kerjasama yang terjalin solid, karena dukungan dari segi legalitas dan pemasaran sangat dibutuhkan oleh Bulde Wine. (suteja)
Baca juga:
Primadona Buah Naga dari Bali Utara